Pondok Gontor 2 Larang Santri dan Guru Bepergian ke Luar Kota

PONOROGO, KOMPAS.com - Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 2, Ponorogo, Jawa Timur, melarang seluruh penghuni bepergian ke luar kota.

Kebijakan itu diambil untuk menjaga kondisi kesehatan guru dan santri tetap baik dan sehat.

“Selama pandemi ini kami masih melarang santri dan guru untuk bepergian ke luar kota,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Pondok Gontor Dr. H.M Adib Fuadi Nuriz kepada wartawan, Minggu (2/8/2020) malam.

Adib mengatakan, pertemuan dan koordinasi apapun yang berjarak jauh menggunakan aplikasi zoom meeting.

“Kami juga juga terus waspada dan mengikuti terus perkembangan informasi pandemik covid-19 baik secara nasional maupun lokal,” kata Adib.

Tak hanya itu, kata Adib, pihak pondok akan terus mengedukasi santri dan guru mengingat Covid-19 masih menjadi ancaman.

Edukasi tersebut untuk membangun kesadaran mematuhi protokol kesehatan.

Adib berujar, bagi santri yang dinyatakan sembuh dapat mengikuti kegiatan di pondok seperti biasa.

Pasalnya, para santri sudah mengikuti program psycological healing pasca dinyatakan negatif Covid-19 di BPSDM Surabaya.

“Mereka mengikuti program itu selama beberapa hari sebelum dipulangkan ke pondok,” tandas Adib.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 86 santri Pondok Gontor 2 yang terinfeksi Covid-19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan khusus di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya.

“Hari ini empat santri Pondok Gontor 2 sudah dinyatakan sembuh. Dengan demikian alhamdulillah seluruh pasien dari Pondok Gontor 2 sudah dinyatakan sembuh,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020) sore.

Para santri sudah dikembalikan ke pondok pesantren yang beralamat di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.