Salin Artikel

Fakta Mundurnya Ipar Presiden dari Pilkada Gunungkidul, Nasdem: Ini Keinginan Pak Jokowi

Wahyu mundur setelah ia diminta oleh iparnya, Presiden Joko Widodo agar tak maju di Pilkada Gunungkidul.

Pernyataan mundur Wahyu disampaikan di Kapanwon Playen pada Minggu (26/7/2020). Sejumlah kader dan relawan pendukung terlihat menangis saat mendengar Wahyu mundur dari pecalonan Bupati Gunungkidul.

Wahyu mundur setelah Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan khusus untuk membahas hal tersebut.

"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh, dan tentu kita semua mengenal kedua tokoh ini tokoh nasional yang pasti sangat berpengalaman," ucap Wahyu.

Ia mengaku sering bertemu dengan Jokowi sebagai keluarga. Namun Jokowi telah menemuinya dan diminta secara khusus untuk mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul.

"Kalau dalam keluarga sering bertemu pastinya. Tapi kalau untuk arahan ini sifatnya khusus," kata Wahyu.

Anggota komunitas relawan tersebut diklaim ada hingga ditingkat padukuhan.

Karir politik Wahyu dimulai sejak tahun 2015 lalu. Kala itu ia maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Subardi seorang pengusaha di Pilkada Gunungkidul 2015.

Saat Pilkada 2015,  Wahtu yang masih menjadi Rektor Universitas Gunungkidul diusung oleh Gerindra, PKS, Demokrat, dan PKB.

Namun pasangan Subardi-Wahyu kalah dengan dengan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi.

Rencananya di tahun 2020, ia kembali maju menjadi bupati melalui Partai Nasdem. Bahkan untuk memuluskan jalannya, Wahyu masuk sebagai Dewan Pakar DPW Nasdem DIY.

Tak hanya itu. Selama setahun terakhir, bersama relawan Ponco Manggolo, Wahyu mengklaim telah menjelajah 144 desa di Kabupaten Gunungkidul.

Walapun telah menyatakan mundur dari Pilkada Gunungkidul, Wahyu mengaku tak akan meninggalkan para relawan dan bejanji akan terus bergerak di bidang sosial.

"Kita sudah berjalan hampir satu tahun bersama menjelajah Kabupaten Gunungkidul, tidak terasa 144 desa sudah dijelajahi bersama," ucap Wahyu.

Selain mundur dari pencalonan, keluarga juga meminta agar Wahyu bergerak di dunia sosial.

Bahkan permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi, ipar Wahyu kepada Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem.

"Peristiwanya adalah keinginan Pak Jokowi bukan hanya sekadar bualan. Pak Jokowi itu menemui langsung Pak Surya Paloh sebagai ketua umum (Partai Nasdem)."

"Mengharap dengan sangat, memohon dengan sangat agar Pak Wahyu jangan direkomendasikan, jangan dijadikan di politik, karena di keluarga butuh untuk kegiatan sosial," ucap Subardi.

Setelah pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, Subardi mengaku dipanggil oleh ketua umumnya dan diberitahu hal tersebut.

Kenyataan pahit tersebut kemudian disampaikan Subardi kepada Wahyu seminggu lalu di Jakarta. Walaupun pahit, menurut Subardi, Wahyu secara lapang dada menerima keputusan tersebut.

"Pak Wahyu juga demikian, bagian dari keluarga Pak Jokowi diperlukan di bidang sosial," ucap Bardi.

"Perjuangan, ibadah tidak harus di dunia politik, tetapi juga di dunia sosial agar lebih punya manfaat terhadap bangsa dan negara," ucap pria yang dipanggil Mbah Bardi itu.

Sementara itu saat disinggung mengenai dinasti politik, Wahyu memastikan jika hal itu tidak ada.

Menurutnya, kerabat Jokowi yang maju sebagai calon kepala merupakan hak politk sebagai warga negara.

"Kalau saya berbelok dari politik ke sosial bukan berkaitan dengan dinasti politik, saya yakin Pak Jokowi seorang demokrat sejati, mengapresiasi hak warga negara, ingin berpartisipasi di bidang politik," kata Wahyu.

"Oleh sebab itu beliau juga memberikan kebebasan kepada putra, mantunya, dan sebagainya sebagai warga yang memiliki hak politik," ucap Wahyu.

Setelah kejadian tersebut, Partai Nasdem masih menunggu DPP terkait nama pengganti Wahyu untuk maju sebagai calon bupati dan wakil Bupati Gunungkidul.

Ketua DPW Partai Nasdem DIY Subardi mengatakan dengan memiliki 9 kuris, pihaknya bisa mencalonkan sendiri bupati dan wakilnya. Namu, ia tetap membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain.

Selain Wahyu Purwanto, nama Mayor Sunaryanta juga masuk ke tahap penjaringan partai. Namun keputusan pengganti Wahyu masih belum bisa dipastikan.

"Ada sepuluh (yang mendaftar ke Nasdem) kita konsulidasikan dulu," ucap Subardi.

Selain itu Subardi juga menyampaikan terima kasih kepada Wahyu Purwanto dan relawannya.

"Pak Wahyu bagian dari pada keluarga Pak Jokowi dan dibutuhkan untuk kegiatan sosial," ucap Bardi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Khairina, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/28/09350081/fakta-mundurnya-ipar-presiden-dari-pilkada-gunungkidul-nasdem--ini-keinginan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke