Salin Artikel

Laboratorium Uji Spesimen Penuh, Target Swab Massal di Sleman Molor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman harus mencari alternatif laboratorium untuk mengirimkan spesimen swab.

Pasalnya, kuota beberapa laboratorium sudah penuh karena masifnya swab massal.

"Saat ini laboratorium pemeriksa itu sedang penuh. Sehingga banyak sekali menolak-menolak,"ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, Senin (27/07/2020).

Joko menyampaikan, kemampuan masing-masing laboratorium sekitar 200 sampai 300 pemeriksaan spesimen sehari.

"Bantul itu mestinya di BBTKLPP, sedangkan Sleman di FK KMK UGM. BBTKLPP yang kapasitasnya besar, tidak pernah libur, mereka sudah tidak bisa menampung dari Bantul," ungkapnya.

Akhirnya, sebanyak 600 spesimen hasil swab massal dari Kabupaten Bantul dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran UGM.

Sehingga terjadi penumpukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran UGM.

"Di sana terjadi penumpukan dan sementara FK KMK UGM ini 10 hari ke depan tidak menerima spesimen dari Sleman. Mereka tinggal memeriksa spesimen yang sudah kita kirim sebelumnya," tegasnya.

Joko mengungkapkan, pihaknya lantas mencari alternatif dengan berkoordinasi dengan laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Selama ini, kata dia, laboratorium UMY sudah memeriksa spesimen pasien-pasien dari Rumah Sakit PKU Bantul, Rumah Sakit PKU Kota Yogyakarta dan Rumah Sakit PKU Gamping Sleman.

"Menerima dari luar baru tadi malam kami koordinasi karena kita terpepet keadaan. Saya menghubungi pimpinanya, mereka welcome tidak masalah, mulai besok Rabu kita kirim kesana," tuturnya.

Dari hasil koordinasi, kapasitas Laboratorium UMY sekitar 60 sampai 100 per hari.

Meski tidak terlalu besar, namun sangat membantu untuk pengujian spesimen dari Sleman.

"Relatif masih kurang, tapi kondisi saat ini lumayan dari pada tidak ada yang periksa," tegasnya.

Dijelaskannya, Kabupaten Sleman menargetkan 5.000 tes swab hingga Agustus.

Sampai saat ini sudah dilaksanakan sebanyak 2.000 tes swab.

Tes swab massal tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juli.

Karena kendala laboratorium, target tersebut harus berubah menjadi akhir Agustus.

"Untuk swab kita tidak ada persoalan sebenarnya. Persoalanya ada di laboratoriumnya," tuturnya.

Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menuturkan, solusi yang direncanakan oleh gugus tugas dengan menambah tenaga analisis.

"Solusi yang direncanakan gugas adalah rekrut tenaga analis, bekerja sama dengan organisasi profesi untuk bantu operasional laboratorium," bebernya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, Irene membenarkan adanya antrean sampel.

"Insya Allah saat ini kita sudah hampir berhasil mengurai antrean sampel karena setiap harinya kami bisa memeriksa 1.000-an sampel," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/27/20312391/laboratorium-uji-spesimen-penuh-target-swab-massal-di-sleman-molor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke