Salin Artikel

Kisah Tukang Pijat Terpaksa Lompati Tembok 1 Meter Tiap Hari untuk Bisa Keluar Masuk Rumah, Ini Penyebabnya

Wisnu bahkan harus menggunakan alat bantu kursi.

Hal itu dilakukan oleh Wisnu setiap hari sejak sekitar tiga tahun yang lalu.

Rupanya, ada cerita di balik dibangunnya tembok sejak tahun 2017 itu.

Kemudian seorang warga berinisial M yang tak lain tetangga Wisnu merasa kesal.

Sebab, setiap melewati jalanan di depan rumah Wisnu, M bersama suaminya sering menginjak kotoran ayam.

Setahun setelah Wisnu memelihara ayam atau pada 2017, M membangun pagar tembok di depan rumah Wisnu.

"M sama suaminya lewat kadang-kadang mlencoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu," tutur Suroso.

Padahal tembok itu dibangun di atas lahan milik desa yang tak bisa diklaim hak milik.

Meski telah berupaya memberi saran supaya M memberikan jalan di depan rumah Wisnu, M menolaknya.

Akibatnya, Wisnu tak bisa keluar masuk. Ia harus memanjat kursi kayu untuk pijakan dan melompati tembok setinggi satu meter setiap hari.

Ada akses alternatif namun jalur itu hanya selebar badan orang dewasa.

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah," tutur dia.

Kisruh pembangunan tembok itu kemudian dibawa ke meja hijau.

Pengadilan memenangkan Wisnu lantaran dirugikan atas pembangunan pagar tembok setinggi satu meter.

Namun, M tak juga melakukan tindakan walaupun kepala desa telah memberikan surat dari pengadilan pada M.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/25/15401541/kisah-tukang-pijat-terpaksa-lompati-tembok-1-meter-tiap-hari-untuk-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke