Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ibu dan Anak Kandung Berhubungan Badan | Viral Foto Pertemuan Pertama Jokowi dan Sri Mulyani

Mirisnya perbuatan mereka diketahui oleh anak perempuan RT yang juga adik TP.

Sementara itu di Solo, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat keduanya belum menjadi pejabat negara viral di Facebook.

Foto tersebut itu diunggah Mayor Haristanto di akun Facebook-nya pada Selasa (14/7/2020) pukul 06.33 WIB.

Dokumentasi itu secara tidak sengaja ditemukan kembali saat Mayor sedang membersihkan tumpukan barang di gudangnya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.

Perbuatan tersebut diketahui anak perempuan RT yang juga adik TP.

Kejadian tersebut terbongkar pada Minggu (19/7/2020) malam. Saat diamankan mereka mengaku melakukan hubungan badan karena mabuk.

Padahal mereka melakukan hubungan tersebut atas dasar suka sama suka.

Walaupun mereka sempat diamankan di kantor polisi, pihak pemerintah setempat tidak meneruskannya ke jaur hukum.

Namun mereka dilarang untuk tinggal di kampung tersebut.

Kapolsek Maesa Kompol Elia Maramis mengatakan, anak yang berhubungan badan dengan ibunya tersebut bekerja sebagai pelaut. Ayahnya juga bekerja menjadi pelaut.

"Saya sudah konfirmasi ke ayah mereka, katanya baru akan pulang bulan Desember," ungkapnya.

Foto tersebut diunggah Mayor Haristanto di akun Facebook-nya pada Selasa (14/7/2020) pukul 06.33 WIB.

Dokumentasi itu secara tidak sengaja ditemukan kembali Mayor saat sedang membersihkan tumpukan barang di gudangnya.

Menurut Mayor foto itu diambil saat berlangsungnya satu seminar ekonomi yang diselenggarakan Forum Bisnis (Forbis) Surakarta di Gedung Grha Wisata Niaga Surakarta pada Jumat (14/8/1998).

Sri Mulyani diundang sebagai narasumber pakar ekonomi dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI).

Moderator seminar adalah pengusaha nasional sekaligus humorolog Jaya Suprana.

Menurut Mayor, seminar ekonomi diselenggarakan Forbis Surakarta setelah kerusuhan 1998. Seminar tersebut disponsori oleh Jokowi yang saat itu masih menjadi pengusaha kayu.

Dalam unggahan tersebut ada percakapan yang menyebutkan bahwa Rumah Sakit Wiyung merekayasa hasil tes untuk mendapatkan dana bantuan Rp 200 juta dari pemerintah.

Dalam percakapan tersebut juga menuding rumah sakit mendapatkan uang ratusan juta rupiah dengan beberapa cara lain.

Saat dikonfirmasi, Humas Rumah Sakit Wiyung Surabaya, Angelia Merry, mengaku bingung dengan kicauan tersebut.

"Kalau benar pasien Rumah Sakit Wiyung, namanya siapa, di situ tidak dijelaskan. Kami juga butuh membuka komunikasi langsung jika itu memang pasien kami," ujar dia.

Angelia mengatakan tidak bisa menjawab tuduhan akun tersebut karena sampai saat ini belum bisa mengonfirmasi pasien yang dimaksud.

Manajemen rumah sakit masih mempelajari apakah perlu untuk melaporkan pemilik akun tersebut ke pihak berwajib.

"Jika yang dimaksud adalah Rumah Sakit Wiyung, maka itu sudah masuk pencemaran nama baik," ujarnya.

Mayat terbut adalah korban pembunuhan

Tiga bulan kemudian baru ia mengetahui jika mayat tersebut adalah anaknya S (15) yang hilang seka 18 April 2020 lalu.

S dibunuh rekannya sendiri NK (17) dan motor miliknya dibawa kabur.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal 24 April 2020. Tugas saya kan sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas."

Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Dia menambahkan, pada saat jenazah itu dimandikan dan dishalatkan, dia terus teringat pada S.

Dua pria tersebut adalah i Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu,

Aksi pertama kali dilakukan para pelaku pada tahun 2018 lalu tepatnya di BPD Lampung senilai Rp 70 Juta.

Kemudian Bank Sultra di Kendari dengan total kerugian Rp 120 juta dan terakhir Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Saat melakukan aksinya, Azis memalsukan dokumen penting sedangkan Mujianto mencari struk di setiap ATM. Mereka juga memalsukan identitas pemilik aslinya.

"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM. Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan. Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Achmad Faizal | Editor: Candra Setia Budi. Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/05350091/-populer-nusantara-ibu-dan-anak-kandung-berhubungan-badan-viral-foto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke