Cerita Sekda Grobogan Sembuh dari Corona: Rajin Ibadah, Olahraga, dan Hibur Diri

Hasil uji swab laboratorium RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang mencatat jika pria berusia 56 tahun tersebut negatif Covid-19.  

"Alhamdulillah berkat doa semuanya saya sembuh dari virus corona dan hari ini saya persiapan pulang untuk menuntaskan karantina mandiri selama 14 hari," kata Sumarsono saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin (20/7/2020).

Kepada Kompas.com, Sumarsono berbagi pengalamannya bisa lolos dari virus tersebut. 

Sudah selazimnya siapapun akan dibayang-bayangi perasaan takut yang luar biasa saat divonis terinfeksi virus corona.

Kondisi kejiwaan yang larut dalam kecemasan akut seperti itulah yang dialami Sumarsono.

"Saat dapat informasi pertama rasanya seperti dunia ini sudah kiamat, kalau kita tidak siap mental, bisa panik dan putus asa. Alhamdulillah itu bisa saya lalui. Anak perempuan saya nangis terus. Namun akhirnya bisa diberi pengertian," tutur Sumarsono.

Selama sepekan atau sejak Senin (13/7/2020) dirawat di ruang isolasi RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo, Kota Purwodadi, Grobogan, Sumarsono yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengaku tak merasakan kesulitan bernafas seperti umumnya pasien positif Covid-19.

Dengan kondisi kesehatannya yang baik itu, Sumarsono lebih memfokuskan diri untuk berpikir positif, terutama mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kuncinya yaitu melawan rasa ketakutan atau kekhawatiran akan virus corona yang sudah bersarang di tubuh.

"Mungkin itu kelebihan saya karena bisa menjaga kebugaran. Saya pun semakin dekat dengan Tuhan karena banyak waktu untuk beribadah," ungkap Sumarsono.

Meski saat perawatan jauh dari keluarga, Sumarsono pun berusaha menyikapinya dengan bijak dan legawa.

Saat itulah berbagai macam aktivitas dia lakoni untuk terus menghibur diri dari kesepian serta kecemasan akan virus corona.

"Saya setiap pagi lari-lari kecil di kamar isolasi selama 30 menit hingga berkeringat sembari mendengarkan lagu-lagu riang via earphone. Kemudian istirahat yg cukup dan konsumsi obat serta vitamin dari dokter," terang Sumarsono.

"Intinya hati harus senang dan bahagia, karena saya hobi bermain gitar, saya pun bawa gitar ke ruang perawatan. Saat suntuk saya pun bermain gitar," sambungnya.

Banyak hikmah yang dipetik oleh Sumarsono setelah berhasil lepas dari ancaman virus corona.

Dia pun berharap masyarakat lebih berhati-hati serta mengikuti anjuran dari pemerintah soal Covid-19.

"Jangan pernah lepas masker lagi saat rapat tatap muka meskipun dengan orang-orang dekat kita sendiri," sebut Sumarsono.

Untuk diketahui,Moh Sumarsono terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil  pemeriksaan swab tenggorokan dengan polymerase chain reaction (PCR), Senin (13/7/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB.  

Sumarsono dirawat di ruang isolasi RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo, Kota Purwodadi, Grobogan. 

Sebelumnya Sumarsono berinisiatif sendiri untuk menjalani uji swab ke RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Sabtu (11/7/2020). 

Selanjutnya, pada Senin (13/7/2020) sore, hasil swab menyatakan Sumarsono positif Covid-19. 

Langkah tersebut diupayakan oleh Sumarsono lantaran akhir-akhir ini dirinya sering mengikuti rapat kedinasan dengan banyak orang.

Sumarsono menyadari jika virus Corona secara tiba-tiba dapat menyerang siapapun termasuk dirinya sekalipun sudah mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Satu minggu sebelumnya saya sering rapat dengan banyak orang, dari berbagai asal. Hal inilah yang mendasari saya berinisiatif uji swab secara pribadi. Padahal saya sudah berhati-hati, tapi masih tertular virus corona. Saya imbau masyarakat berhati-hati," kata Sumarsono kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/7/2020).