Salin Artikel

Terjadi Guguran, Warga Lereng Merapi Dengar Suara Gemuruh

Kepala Desa Krinjing Ismail menceritakan, gemuruh terdengar dua kali meskipun singkat, yakni sekitar pukul 18.35 WIB, dan 30 menit setelahnya. 

Ismail, yang sebelumnya pernah bertugas sebagai petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Pengamatan Babadan melanjutkan, banyak warga langsung keluar rumah dan melihat ke arah Gunung Merapi.

Hanya saja warga tidak melihat apa-apa di sekililing gunung.

Suara gemuruh ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga terlebih Desa Krinjing berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Merapi.

Menurutnya, sejak terjadi erupsi Merapi pada 20 Juni 2020, warga Desa Krinjing terus melakukan ronda malam untuk mengawasi kondisi gunung.

Sebagian warga juga tetap siaga mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik gunung ini.

Perangkat Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Ahmad Muslim mengatakan, warga di sekitarnya tidak begitu mendengar suara gemuruh.

Bahkan, informasi guguran hanya diketahui warga melalui media sosial. 


Jarak desanya dengan puncak gunung Merapi belasan kilometer.

Guguran yang terjadi Rabu malam tidak menimbulkan kepanikan warga.

Muslim menuturkan aktivitas vulkanik gunung Merapi yang meningkat beberapa waktu terakhir ini meningkatkan kewaspadaan warga.

Kegiatan ronda lebih diintensifkan, sembari mengawasi pendatang dan keamanan desa selama pandemi Covid-19, juga untuk mengawasi Merapi.

Data yang dihimpun dari web Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) https://magma.vsi.esdm.go.id/ tentang laporan aktivitas gunungapi Merapi, periode pengamatan 15 Juli 2020 18.00 -24.00 WIB, menyebutkan telah terdengar cukup keras 2 kali guguran dari pos Babadan pada pukul 18.29 WIB durasi 86 detik dan pukul 19.13 WIB durasi 87 detik. 

https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/10102681/terjadi-guguran-warga-lereng-merapi-dengar-suara-gemuruh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke