Salin Artikel

Sentuhan Warna-warni di Geladak Perahu Balai Keling Gresik

GRESIK, KOMPAS.com - Bila di Madiun ada area makam yang dicat warna-warni, maka di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, juga memiliki sentuhan tak jauh berbeda.

Namun, bukan kuburan, melainkan geladak perahu yang ada di Balai Keling, yang berada di Kelurahan Kroman, Gresik kota.

Kesan kotor dan kumuh yang sebelumnya sempat terlihat di geladak perahu tersebut, kini sudah berganti warna-warni cat yang berpadu dengan sentuhan gambar indah hasil karya komunitas Gresker (Gresik Expresi on facebook) beserta karang taruna plus paguyuban nelayan yang ada di sana.

"Awalnya kami ada ide, bagaimana mengubah dermaga penyeberangan orang menuju perahu ini supaya lebih indah dipandang oleh mata," ujar pentolan Gresker Iskandar Rasyid, saat ditemui di lokasi, Senin (13/7/2020) sore.

Ide tersebut lantas diutarakan komunitas Gresker kepada karang taruna desa dan paguyuban nelayan setempat, yang itu ternyata mendapat sambutan positif.

Sehingga pengerjaan, dilakukan bersama oleh ketiga elemen tersebut.

Dalam hitungan hari, geladak perahu yang sebelumnya terlihat kumal pun sudah terlihat indah penuh warna.

"Masih sebatas sepanjang 50 meter dan melintang 20 meter ini. Untuk keperluan cat memang dari kami, tapi pengerjaan bersama-sama karang taruna dan paguyuban nelayan," ucap dia.

Selesai pengerjaan, komunitas Gresker yang memang cukup akrab dengan media sosial Facebook kemudian mengunggah foto-foto geladak perahu di Balai Keling, yang ternyata mendapat respons baik dari netizen.

Bahkan, sempat menjadi perbincangan ramai oleh warganet.

"Sekarang mulai banyak yang datang berkunjung. Terlebih saat weekend, dan sore sebelum matahari tenggelam. Sekadar foto-foto di sini, tapi ada juga yang sampai naik perahu," tutur ketua karang taruna Kelurahan Kroman, Alief Romadhoni.


Untuk biaya masuk lokasi, pengunjung memang belum dikenakan biaya.

Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja.

Sementara bagi mereka yang berkeinginan menaiki perahu berkeliling sekitar area, dikenakan biaya Rp 10.000 untuk orang dewasa dan separuhnya bagi anak-anak.

"Lumayan juga untuk menambah penghasilan para nelayan yang ada di sini," kata Alief.

Sementara, salah seorang pengunjung, Nanda (19) mengatakan, ia dan rekan-rekannya tertarik datang berkunjung dan melihat secara langsung geladak perahu di Balai Keling yang sudah berubah, usai melihat foto-foto yang sempat diunggah oleh komunitas Gresker di Facebook.

"Lihat di Facebook kok bagus. Makanya saya ke sini sama teman-teman. Bagus sih, pas banget buat foto-foto," ucap Nanda.

Dikarenakan situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi saat ini, pihak Gresker, karang taruna dan paguyuban nelayan setempat juga memperingatkan para pengunjung, untuk mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Baik mengimbau pengunjung untuk menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan di anjungan sebelum masuk ke lokasi, hingga penerapan physical distancing.

Kendati sebagian pengunjung terlihat ada yang masih abai dengan imbauan tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/10231011/sentuhan-warna-warni-di-geladak-perahu-balai-keling-gresik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke