Salin Artikel

Kasus Penganiayaan Ojol di Pekanbaru Berakhir Damai, Ini Kata Polisi

Surat perjanjian perdamaian tertanggal 10 Juli 2020.

Bukti tertulis itu ditandatangani di atas meterai oleh Mulyadi pihak pertama dan AP sebagai pihak kedua.

Selain itu, tanda tangan dua orang saksi, Elinasdi dan Zainal Taher.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pihak pertama dan kedua sepakat perkara penganiayaan dilakukan perdamaian dan diselesaikan secara kekeluargaan serta musyawarah dengan beberapa ketentuan.

Pertama, pihak pertama dan kedua sudah mengadakan perdamaian secara kekeluargaan.

Kedua, pihak pertama tidak akan menuntut pihak kedua.

Ketiga, pihak kedua tidak akan menuntut pihak pertama mengenai perusakan rumah pihak kedua.

Keempat, pihak pertama dan kedua telah melakukan perdamaian dengan baik dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun.

Kelima, pihak pertama dan kedua tidak akan saling menuntut di kemudian hari.


Proses hukum berlanjut

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya mengatakan bahwa proses hukum tetap dilanjutkan meski ada kesepakatan damai di antara kedua pihak.

"Proses penegakan hukum yang ditangani oleh pihak kita tetap lanjut sesuai prosedur," ucap Nandang kepada Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Menurut Nandang, tersangka AP hingga saat ini masih ditahan di Polresta Pekanbaru.

Adapun AP dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/12/13325361/kasus-penganiayaan-ojol-di-pekanbaru-berakhir-damai-ini-kata-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke