Salin Artikel

Baduy Masih Boleh Dikunjungi, Ini Permintaan Warga

Sebelumnya, ada surat yang dikirim kepada Presiden Joko Widodo yang meminta Baduy dihapus dari peta destinasi wisata.

Belakangan, surat yang dikirim atas nama Lembaga Adat Baduy tersebut dibantah dan disebut tidak mewakili seluruh tokoh dan masyarakat Baduy.

Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, Baduy tetap dibuka untuk pengunjung dari manapun.

Namun, warga Baduy meminta agar nama Wisata Baduy diganti menjadi Saba Budaya Baduy.

"Kalau Saba, berkunjung ke sini untuk silaturahmi, bertemu dan interaksi dengan kami. Sementara jika wisata, orang Baduy jadi tontonan," kata Saija di kediamannya di Kampung Kaduketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (11/7/2020).

Saija mengatakan, penyebutan Saba Budaya Baduy sebetulnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan sudah dibentuk peraturan desa mengenai Saba Budaya.

Menurut Saija, tradisi saba ke Baduy sudah berlangsung puluhan tahun, namun belakangan jumlahnya membludak.

Besarnya kunjungan wisatawan ke Baduy, diakui oleh Saija memiliki banyak dampak baik positif maupun negatif.

Dampak positifnya, ekonomi masyarakat Baduy tumbuh dan bergantung pada kehadiran pengunjung.

Sekitar 50 persen warga Baduy bekerja di sektor pariwisata, mulai dari berjualan hingga jadi pemandu.

Mengenai persoalan sampah, Saija mengatakan, Baduy memiliki program pembersihan sampah dua kali dalam sebulan.

Tempat sampah juga sudah disediakan di titik-titik yang ramai pengunjung.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/12/08414551/baduy-masih-boleh-dikunjungi-ini-permintaan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke