Salin Artikel

Kisah Perawat Terpapar Covid-19, Isolasi 4 Bulan dan Fitnes Saat Bosan, Sembuh Setelah 11 Kali Test Swab

Saat mendengar dinyatakan telah sembuh, S langsung sujud syukur dan menghubungi ibunya melalui telepon.

"Hingga akhirnya dinyatakan sembuh, saya langsung sujud syukur. Saya langsung telepon ibu saya, beliau dan keluarga langsung menangis haru," kata S, Jumat (10/7/2020) dikutip dari rilis Humas Pemkab Banyuwangi.

S terpapar Covid-19 dari klaster petugas haji di Surabaya dan ia menjalani isolasi mandiri sejak 20 Maret 2020.

Ia dinyatakan positif Covid-19 pada 10 April 2020 dan masuk kategori orang tanpa gejala.

Pria yang bertugas di puskesmas tersebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Pendopo Shaba Swagata Blambang hingga akhirnya dia memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Selama menjalani isolasi mandiri, S mengaku tidur di kamar seorang diri dan disiplin menjaga jarak dengan keluarganya akan tidak terpapar corona.

“Meskipun saya OTG, saat isolasi di rumah saya disiplin menjalankan isolasi. Saya tidur di kamar sendiri, mengerjakan apapun dilakukan sendiri untuk mengurangi pertemuan dengan anggota keluarga yang lain. Saya harus menjaga keluarga, caranya ya dengan melakukan semuanya sendiri,” ujarnya.

Selain itu, selama menjalani isolasi mandiri di rumah, ia mendapat tambahan asupan makanan bergizi dari Puskesmas.

“Petugas puskesmas juga tak bosan memantau secara rutin. Bahkan, petugas juga rutin mengirimi saya nutrisi berupa susu, telur dan buah setiap hari. Saya juga diberi multivitamin,” kata S.

Bahkan saat menjalani isolasi di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, S juga membawa peralatan fitnes agar bisa berolahraga.

“Ya hiburan saya itu ya fitnes. Saat isolasi di Pendopo Kabupaten, saya pun menyempatkan membawa peralatan fitnes. Kalau dulu fitnes bareng, sekarang sendiri. Maklum saja, sejak pandemi, usaha itu saya tutup untuk keamanan bersama,” paparnya.

Ia juga bercerita mengalami stres saat harus menjalan test swab berkali-kali yang hasilnya selalu positif Covid-19.

Padahal banyak pasien setelahnya yang sudah dinyatakan sembuh.

Ia kemudian dinyatakan sembuh setelah tests swab 10 dan 11 dinyatakan negatif Covid-19.

“Saya sangat berterima kasih atas dukungannya, baik secara moril maupun materil dari banyak pihak. Khususnya Gugus Tugas termasuk tim kesehatan yang terus memantau kondisi saya dan tidak bosan untuk memastikan kesembuhan saya,” ujarnya.

Sementara itu, saat menjalani isolasi mandiri di rumah, S mengaku mendapatkan dukungan dari keluarga, kerabat, dan tetangganya.

Bahkan tetangganya kerap menyapa S yang duduk di depan rumah seorang diri dengan tetap menjaga jarak.

Selain itu banyak juga rekan fitnes yang mengirimkan oleh-oleh untuk dirinya.

“Alhamdulillah, tetangga tidak ada yang bersikap buruk ke keluarga kami. Mereka semua paham, bahkan tetangga suka menyapa saat saya duduk di depan rumah sendirian. Rekan kerja dan rekan fitnes suka mengirimkan oleh-oleh ke rumah. Membuat saya haru,” jelasnya.

Selama perawatan di rumah, S mengaku lebih dekat dengan Allah SWT karena ia memggunakan banyak waktu dengan ibadah.

“Setiap hari saya isi dengan baca Al Quran. Solat Dhuha dan tahajud tak lupa dilakukan rutin. Ini hikmah buat saya,” katanya.

Ia kemudian berpesan kepada para pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan untuk berpikir positif, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga ringan dan makan makanan bergizi.

“Dan yang paling terpenting adalah sabar. Karena saya sendiri selama hampir empat bulan melakukan isolasi dan tidak melakukan aktivitas yang bertemu dengan banyak orang. Demi untuk kesembuhan diri sendiri dan juga melindungi orang-orang lain di luar agar tidak tertular oleh kita,” kata dia.

Walaupun sudah dinyatakan smebuh, S mengaku tetap menjaga physical distancing, dan memakai masker serta rutin cuci tangan.

Setelah dinyatakan sembuh, ia mengaku ingin segera kembali bekerja.

"Sebagai penyintas, bukan berarti saya bebas seenaknya, saya tetap tidak boleh ceroboh. Saya akan menjalankan protokol kesehatan super ketat. Saya tidak mau sakit lagi,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/11/12210061/kisah-perawat-terpapar-covid-19-isolasi-4-bulan-dan-fitnes-saat-bosan-sembuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke