Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ibu Mengamuk dan Hentikan Pernikahan Anaknya | Viral, Video Wanita Lempar Al Quran

S juga menyuruh penghulu menghentikan proses pernikahan sembari berteriak.

Sedangkan di Makassar, video yang menunjukkan seorang wanita marah dan melempar Al Quran viral di media sosial.

Wanita itu juga mengancam akan merobek Al Quran tersebut.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Ibu salah seorang pengantin, S datang sambil mengamuk dan menunjuk ke arah pengantin dan penghulu.

"Stop, Bapak," kata dia.

Ibu itu terus menimbulkan keributan hingga prosesi pernikahan ditunda karena situasi tak kondusif.

Rupanya sang ibu yang telah bercerai dengan ayahnya itu mengamuk lantaran tak diberi tahu pukul berapa anaknya menikah.

Sang ibu hanya diberi tahu tanggal pernikahan hingga tak terima dan marah-marah.

"Jadi harinya sudah sepakat dari awal, cuma pada saat akad ijab kabul itu RT-nya (yang merupakan keluarga pengantin) sedikit ceroboh, keluarga dari ibu perempuan tidak dikasih tahu jamnya, itu yang tidak terima," kata Kepala Desa Sugian Lalu Mustiadi.

2. Wanita lempar Al Quran

Seorang wanita di Makassar berinisial INC (40) melempar Al Quran sembari marah-marah.

Aksinya terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

"Mau ko robek itu? Saya tidak takut dosa-dosaan," kata wanita tersebut.

Saat ditangkap, INC meminta maaf kepada publik yang mengecamnya.

"Saya minta maaf saya tidak bermaksud menyinggung perasaan umat muslim apalagi kitab suci Al Quran. Saya akan bertanggung jawab secara pribadi terkait perbuatan saya," tutur dia.

Hal itu dilakukan INC lantaran ia dituduh sebagai orang yang melapor ke polisi saat tetangganya bermain judi.

Niat INC awalnya mengambil Al Quran untuk bersumpah di hadapan orang yang menuduhnya.

Namun, karena tersulut emosi, INC melempat Quran itu.

INC disangkakan Pasal 156 huruf a tetang penistaan agama dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Mereka diduga melakukan pesta seks.

Camat Pasar Kota Jambi Mursida mengatakan, petugas menangkap mereka di beberapa hotel.

"Di Hotel Ceria itu ada ditemukan remaja yang ulang tahun berpesta. Itu sangat miris. Mereka merayakan ulang tahun, kita temukan alat kontrasepsi dan obat kuat," kata Mursida.

Kemudian petugas juga menemukan beberapa remaja yang berada dalam satu kamar.

"Mereka menyewa kamar hotel. Sangat miris sekali. Laki-lakinya umur 15 tahun ada perempuannya umur 13 tahun. Kita temukan ada 1 perempuan 6 laki-laki di satu kamar," papar Mursida.

Menyusul kejadian itu, Mursida memberi teguran keras pada hotel di wilayahnya.

Mereka kini diperingatkan untuk tak menerima anak di bawah umur meninap di kamar.

4. Guru SD tewas di ember, dibunuh tetangga yang kecanduan film porno

Seorang guru SD berinisial EY (50) ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di dalam ember.

Rupanya pelakunya adalah AR, remaja 18 tahun yang kecanduan video porno. AR juga merupakan tetangga EY.

"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan, didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Danny menjelaskan, pelaku diduga kecanduan film porno dan sering mengintip korban.

Menurut Danny, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Mulanya, pelaku AR baru saja menonton film porno dan setelah itu menuju ke rumah korban.

"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi, sehingga dia berniat memerkosa korban setelah menonton film porno," kata Danny.

Namun korban berontak saat hendak diperkosa, sehingga pelaku membunuhnya dan memasukkan mayat EY ke dalam ember.

Penggembungan sejak dua pekan terakhir itu rupanya juga pernah terjadi sepuluh tahun yang lalu.

Penggembungan ini terpantau sejak sekitar dua pekan lalu, atau setelah erupsi pada 21 Juni 2020.

"Penggembungan 0,5 sentimeter per hari, itu sejak 22 Juni kemarin, jadi setelah erupsi (21 Juni). Artinya magma semakin ke atas," tutur Hanik.

Hanik menyebut, penggembungan serupa juga terjadi di Gunung Merapi pada tahun 2010.

Justru, saat itu, penggembungan lebih signifikan jika dibanding saat ini.

Saat erupsi tahun 2010, rata-rata perhari Gunung Merapi mengalami penggelembungan 30 sentimeter hingga 40 sentimeter.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Idham Khalid, Himawan, Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Aried, Farid Assifa, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/11/06200001/-populer-nusantara-ibu-mengamuk-dan-hentikan-pernikahan-anaknya-viral-video

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke