Salin Artikel

"Saya Angkat Sendiri Jenazah Adik dari Ember, Kondisinya Sudah Kaku"

KOMPAS.com - Kabar kematian EY (50), guru sekolah dasar (SD) yang dibunuh tetangganya di Banyuasin, Palembang, membuat kakak kandung korban terpukul.

Gani Muhammad mengaku langsung segera datang ke rumah korban di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.

Setelah itu, menurut Gani, dirinya yang mengevakuasi jenazah adiknya dari dalam ember warna hijau. 

"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.

Selain itu, dirinya mengaku tak mendapat firasat soal kematian adiknya. Namun, sehari sebelumnya, adiknya tersebut sempat menulis status di WhatsApp.

Gani mengatakan, adiknya tersebut telah 7 tahun hidup sendiri setelah berpisah dengan suaminya.

"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya saat mendengar kabar kematian EY.

Jasad ditemukan pertama kali oleh rekan guru yang datang ke rumah korban. Rekan korban curiga setelah EY tak masuk sekolah selama 3 hari.

Dari hasil penyelidikan, Danny mengatakan, pelaku ternyata punya kebiasaan mengintip korban saat mandi. 

Lalu, pada hari Rabu (8/7/2020), pelaku tak kuasa membendung nafsu karena usai menonton film porno. 

Pelaku nekat menyusup dan bersembunyi di samping kulkas, lalu mencekik korban saat keluar kamar mandi hingga pingsan.

Sebelum diperkosa, korban siuman dan langsung berontak. Diduga panik, pelaku membunuh korban. 


"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar, Kamis (9/7/2020). 

"Setelah melakukan pembunuhan, tersangka langsung keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar. Kemudian kunci tersebut diselipkan masuk ke dalam rumah melalui celah bawah pintu," tambahnya.

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/10/15000051/-saya-angkat-sendiri-jenazah-adik-dari-ember-kondisinya-sudah-kaku-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke