Salin Artikel

Es Krim Pengantin Baru dan Maut Bocah 5 Tahun di Pasuruan...

RR ditemukan tak bernyata di tengah parit, kurang lebih 1.000 meter dari rumahnya sekitar pukul 16.30 WIB.

Rupanya, RR dibunuh oleh sepasang pengantin baru yang tak lain adalah tetangganya.

Ironisnya, pelaku juga mencabuli RR serta merampas perhiasan bocah tersebut dengan iming-iming es krim.

Benda tersebut antara lain es krim, kayu dan sandal.

Meski demikian saat kali pertama ditemukan, Kapolsek belum memastikan kaitan barang tersebut dengan kematian RR.

Rupanya, benda-benda yang ditemukan, diduga menjadi barang yang digunakan pelaku untuk merayu sampai menghabisi nyawa RR.

Namun, saat itu dipastikan perhiasan yang biasanya dipakai RR menghilang.

"Memang ada barang korban yang menghilang," kata dia.

Pelaku pengantin baru, sempat dicabuli

Beberapa waktu kemudian, polisi berhasil menangkap dua pelaku yakni MT (27) dan IM (19).

Keduanya merupakan pengantin baru yang menikah dua minggu lalu. Mereka juga merupakan tetangga korban.

Kepada polisi, MT juga mengaku mencabuli RR sebelum membunuhnya.

Ia menggunakan iming-iming es krim agar bocah tersebut mau mengikuti tersangka ke rumahnya.

"Tiba - tiba tersangka datang, membawa es krim. Kemungkinan es krim ini sebagai bujuk rayu tersangka agar korban mau ikut ke rumah tersangka," kata Kapolres Pasuruan Rofiq Ripto, seperti dilansir Surya.co.id.

Di dalam rumah, rupanya MT menyetubuhi bocah malang itu sebanyak dua kali.

"Itu juga diperkuat dengan hasil visum luka robekan di sekitar vagina korban," kata Kapolres.

Tak lama kemudian, MT memanggil istrinya (IM) untuk melucuti perhiasan RR.

"Peran tersangka IM adalah mengambil perhiasan korban yakni lima gelang emas dan satu kalung emas lengkap dengan liontinnya. Setelah diambil, IM meletakkan perhiasan itu ke lemari," urai dia.

Mereka membawa RR ke arah sungai, memukul dan membunuh bocah 5 tahun itu.

"Korban langsung dipukul menggunakan kayu di pinggir sungai. Korban jatuh dan langsung ditenggelamkan kepalanya ke air sungai dua kali. Setelah dikira meninggal, tersangka langsung bergegas meninggalkan sungai," jelasnya.

Dari pemeriksaan medis, korban meninggal lantaran kesulitan bernapas setelah kepalanya dipukul dan dibenamkan ke air.

Butuh uang beli kopi susu dan sosis

Ironisnya, pelaku membunuh RR karena membutuhkan uang untuk membeli kopi susu.

"Saya butuh uang Pak untuk beli sosis dan kopi susu," jawab MT.

Kapolres yang mendengar jawaban itu terkejut hingga menggeleng-gelengkan kepalanya.

MT juga mengaku takut dengan orangtua korban.

"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orang tua dia (korban)," sambung pelaku.

Saat ditemui di rumahnya, Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayaan, Pasuruan mata keduanya terlihat sembab.

Ayah korban, S tak menyangka, pelaku pembunuhan adalah tetangganya sendiri.

"Anaknya pendiam sekali. Rumahnya hanya beda berapa rumah dari rumah saya. Dia memang baru menikah, istrinya itu bukan asli sini," jelas S sambil mengusap air matanya.

Dengan terbata-bata, ayah korban, S mengutarakan tuntutannya.

"Saya tidak minta apa-apa, saya hanya ingin minta pelakunya dihukum mati saja," ujar S pilu.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Curhat Pilu Orangtua Bocah 5 Tahun yang Disetubuhi dan Dibunuh: 'Saya Cuma Minta Dia Dihukum Mati'

https://regional.kompas.com/read/2020/07/10/07054341/es-krim-pengantin-baru-dan-maut-bocah-5-tahun-di-pasuruan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke