Gugus Tugas Minta Sosialisasi Covid-19 Gunakan Pendekatan Bersifat Kearifan Lokal

Sosialisasi dengan pendekatan kearifan lokal dinilai lebih efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Presiden Joko Widodo, kata Doni, juga menganjurkan hal itu.

“Dari awal kami selalu mengedepankan pentingnya sosialisasi dan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat harus berbasis kearifan lokal dan ini yang menjadi penekanan penting Bapak Presiden,” ungkap Doni di Kantor Gubernur Maluku, Senin (6/7/2020).

Menurutnya, banyak masyarakat yang belum memahami istilah yang digunakan dalam penanganan Covid-19, seperti sosial distancing, physical distancing,, dan new normal.

Sehingga, pendekatan menggunakan kearifan lokal sangat penting memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Doni mengingatkan, sosialisasi Covid-19 juga harus melibatkan sosiolog, antropolog, dan psikolog. Agar sosialisasi lebih bisa dipahami masyarakat di daerah.

Provinsi Maluku memiliki kearifan lokal dan potensi sumber daya alam yang bisa dijadikan modal sosial menangani masalah Covid-19.

Disamping itu, Maluku juga kaya akan sumber protein yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah Covid-19.

“Termausk juga kebiasaan menyanyi itu membangkitkan rasa senang dan gembira, rasa gembira pun bisa mengalahkan Covid-19, jadi seluruh potensi yang ada di Maluku ini memiliki potensi sangat besar,” katanya.

Doni juga menyebut tokoh agama dan tokoh masyarakat penting dilibatkan dalam penanganan Covid-19. Langkah itu sudah dilakukan gugus tugas nasional.

Menurut Doni, penanganan Covid-19 tak cuma tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh lapisan masyarakat.

“Termasuk pelaku usaha itu sangat penting dan tidak bisa diabaikan,” katanya.