Salin Artikel

Isak Tangis Menyambut Kedatangan Jenazah Pelda Rama Wahyudi

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan pelayat memadati rumah duka, menyambut jenazah prajurit TNI Angkatan Darat yang gugur dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo itu.

Setelah diturunkan dari ambulans, peti jenazah dibawa masuk ke dalam rumah.

Isak tangis keluarga langsung pecah di ruang tamu itu.

Istri almarhum, Anita (32) terlihat menangis sambil memeluk peti jenazah suaminya.

Tampak pula beberapa keluarga lainnya mencoba menenangkan Anita dan memintanya bersabar.

Begitu pun ibu kandung Rama Wahyudi, Wagini (64) dan keluarga lainnya yang meratap sambil memeluk peti jenazah.

Setelah lebih kurang 20 menit di dalam, peti jenazah dibawa ke teras depan rumah oleh petugas TNI AD, diiringi tangis keluarga almarhum.

Di rumah duka tampak hadir Gubernur Riau Syamsuar.

Kemudian, Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed, Kapaldam 1/BB Kolonel CPL Nunung Bachtiar Aji serta pejabat TNI AD lainnya.

Jenazah Rama Wahyudi akan dishalatkan di Masjid Darussalam yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka, seusai shalat jumat.


Setelah itu, jenazah diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Sebagaimana diketahui, Rama Wahyudi yang sebelumnya berpangkat Sersan Mayor (Serma) gugur saat menjalankan misi perdamaian di bagian timur Republik Demokratik Kongo, Senin (22/6/2020) lalu.

Rama Wahyudi merupakan prajurit TNI AD Denpal 1/4 Pekanbaru.

Ia terpilih menjadi salah satu pasukan perdamaian PBB yang tergabung dalam Satgas Kizi Konga XX-Q/Monusco.

Korban diserang kelompok bersenjata saat menuju Central Operation Base (COB), sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.

Serma Rama Wahyudi tertembak hingga meninggal dunia, sedangkan satu anggota TNI lainnya terluka.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/03/13172601/isak-tangis-menyambut-kedatangan-jenazah-pelda-rama-wahyudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke