Salin Artikel

Kronologi Adik Begal Kakak hingga Tewas, Pelaku Sempat Bawa Korban ke Rumah Sakit

KOMPAS.com - Seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Khairuddin Saputra (33), tewas usai dibegal adik angkatnya sendiri berinisial MR (16).

Dalam melakukan aksinya, MR tidak sendiri, Ia beraksi bersama rekannya Rohmadhon Irwasnyah.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (5/6/2020) lalu.

Setelah melakukan aksinya, MR sempat membawa korban ke rumah sakit. Namun, pihak rumah sakit menolaknya.

Oleh pelaku korban kemudian dibawa pulang dan meninggalkannya di depan rumahnya.

Keluarga korban yang melihat itu, kemudian membawanya ke rumah sakit. Namun, korban tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk yang parah.

Kepada polisi MR mengatakan, peristiwa berawal saat Romadhon menghubungi untuk mencuri motor.


Lalu, ia pun menyarankan Rohmadon untuk mencuri motor milik korban yang tak lain adalah kakak angkatnya sendiri.

Kemudian, lanjut MR, mereka pun langsung datang ke rumah korban dengan modus ada lowongan pekerjaan.

Korban yang sudah tidak lama bekerja percaya dengan ucapan kedua pelaku.

"Lalu kami ajak untuk bertemu dengan orang yang mau kasih dia kerja itu," kata MR, di Polda  Sumsel, Kamis (2/7/2020).

Di tengah jalan, tiba-tiba korban langsung ditikam oleh tersangka Rohmadon dari belakang dengan menggunakan senjata tajam.

Saat itu langsung membuat korban tersungkur karena mengalami luka yang serius.

"Awalnya korban kami minta untuk turun dari motor, tapi dia tidak mau. Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujar MR.

Melihat itu, MR sempat membawa kakak angkatnya ke rumah sakit, tapi ditolak pihak rumah sakit. Sementara pelaku Rohmadon langsung kabur.

"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.

Setelah melakukan aksinya, pelaku MR menjual motor milik korban ke kawasan Tangga Buntung, Palembang dan dijual Rp 1,5 juta. Uang penjualan itu kemudian diberikan MR kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000 "

"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon,"ungkapnya.


Tersangka Rohmadon mengaku jika aksi itu terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.

Katanya, ide pembegalan itupun ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.

"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya laangsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil menangkap keduanya di kediamannya masing-masing.

Kata Suryadi, setelah melakukan aksinya. Pelaku inisial MR sempat membawa korban ke rumah sakit usai dianiaya.

"lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Suryadi.

Atas perbuatannya tersangka dikenakan pasal pasal 338 dan 365 KUHP tentang perampokan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/03/06250571/kronologi-adik-begal-kakak-hingga-tewas-pelaku-sempat-bawa-korban-ke-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke