Salin Artikel

"Kok, Anak Saya Begini, tapi Mereka adalah Darah Daging Saya.."

Anaya dan Inaya, bayi kembar siam itu hanya bisa bergerak secara terbatas karena lahir berdempetan di bagian perut.

Mereka masing-masing memiliki jantung, namun mereka hanya memiliki satu hati yang berada di tengah-tengah tubuh keduanya.

Husniati kembali teringat saat kali pertama melihat kondisi buah hatinya ketika dilahirkan.

"Kenapa kok anak saya begini, ada rasanya seperti itu juga, tapi mereka adalah darah daging saya, anak saya bagaimanapun juga, saya harus tegar," kata sang ibu Husniati.

Memasuki usia 11 bulan, bobot mereka mencapai 14 kg sehingga Husniati kesulitan menggendong mereka.

"Kesulitan pertama saat menggendong, saya pingin menggendong anak saya sepuasnya, tapi karena beratnya mereka terus bertambah, sampai-sampai tidak muat untuk gendong dua-dunya,” kata Husniati, Jumat (26/6/2020).

Begitu pula saat menidurkan anaknya, saat salah satunya tidur, belum tentu anak satunya tidur.

Akibatnya, anak yang sudah tertidur jadi terbangun dan harus mengikuti kemauan saudaranya.

"Pas yang satunya tidur, dan yang satunya masih bangun, terus maunya jalan-jalan yang satunya, terpaksa yang masih tidur ini kami angkat, terkadang juga digeret yang satunya,” kata Husniati.

Husniati melahirkan dengan cara operasi sesar pada Mei 2019 lalu.

"Waktu melahirkan, perasaan terharu, bahagia, sedih, tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata,” kata Husniati.

Awalnya Husniati sempat mempertanyakan kondisi anaknya, namun pada akhirnya ia ikhlas.

Walaupun butuh kesabaran ekstra untuk mengasuh keduanya, Husniati mengaku tetap bersyukur dan cinta.

Dia tetap merawat anaknya dengan kasih sayang dan tetap mengajarkan anaknya berbicara hingga berhitung.

Dia mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa biaya pemisahan tubuh anaknya mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

Dia berharap adanya bantuan agar operasi dapat segera dilakukan.

Kepala Desa Jurit Zulkarnain pun menggerakkan warganya untuk membantu keluarga Husniati dan Jupri.

“Kami berinisiatif menggalang dana di masyarakat, kerena bagaimanapun, warga ini kita satu jiwa, kita harus peduli,” kata Zul.

Sementara Direktur RSUD Sudjono, Tantowi, menaksir biaya operasi bayi Anaya dan Inaya mencapai Rp 1,2 miliar.

“Saat ini masih dibutuhkan Rp 1,2 miliar,” kata Tantowi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/28/12365951/kok-anak-saya-begini-tapi-mereka-adalah-darah-daging-saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke