Salin Artikel

Mengenang Sosok Acil Ida, Ibu Bintang Iklan RCTI yang Rela Dibayar Rp 40.000

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sosok Almarhumah Hj Noor Parida sangat familiar bagi generasi tahun 90-an, apalagi yang gemar menonton televisi.

Perempuan yang akrab disapa Acil Ida merupakan bintang iklan RCTI dengan mengacungkan jempolnya di Pasar Terapung Kuin Banjarmasin, meninggal dunia, Kamis (25/6/2020) kemarin.

Rahmi, salah satu anak Acil Ida menceritakan sejarah ibunya menjadi bintang iklan RCTI Oke kepada Kompas.com.

Kala itu, kata Rahmi, ibunya dipercaya oleh salah satu rumah produksi yang bekerja sama dengan RCTI untuk membuat tayangan ikonik yang menarik dengan menampilkan budaya dan kearifan lokal Indonesia.

Salah satu yang terpilih adalah Pasar Terapung Kuin yang terletak di Jalan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Seingat Rahmi, syuting tayangan ikonik itu dilakukan pada tahun 1994.

"Ibu memang sebagai pedagang di Pasar Terapung Kuin. Desember 94 ibu syuting dan tahun 95 pertama kali tayang di RCTI," ujar Rahmi saat dihubungi, Kamis (25/6/2020) malam.

Rahmi mengenang, rumah produksi yang dipercaya RCTI waktu itu hanya membayar ibunya sebesar Rp 40.000.

Karena nilai uang Rp 40.000 pada tahun itu lumayan banyak, oleh ibunya digunakan membeli perlengkapan sholat.

"Itu dibeliin ibu sejadah dan mukena, uang Rp 40.000 tahun 94 mungkin banyak pada waktu itu. Mungkin nilainya sekarang sama dengan Rp 400.000," tuturnya.

Setelah sering muncul dilayar kaca RCTI, nama Acil Ida perlahan mulai dikenal publik.

Bahkan, Pasar Terapung Kuin Banjarmasin yang dulunya sepi pengunjung juga ikut terkenal dan mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Tidak hanya wisatawan dalam negeri, wisatawan mancanegara juga banyak berkunjung ke Pasar Terapung Kuin Banjarmasin waktu itu.


"Ikon Pasar Terapung Kuin Banjarmasin terfavorit se-Asia Tenggara waktu itu. Tak sedikit pengunjung yang datang selain ingin menikmati Pasar Terapung juga ingin bertemu dengan ibu," kenang Rahmi.

Tayangan ikonik RCTI yang menampilkan ibunya, ujar Rahmi bertahan sampai tahun 2001.

Selama 7 tahun itu, ungkap Rahmi, manajemen RCTI tidak mengetahui jika ibunya hanya dibayar Rp 40.000 oleh rumah produksi.

Manajemen RCTI baru tau setelah salah satu koran lokal di Banjarmasin membuat berita yang menampilkan profil ibunya.

"Setelah sampai beritanya itu ke Jakarta, ributlah di RCTI karena mereka baru tau, kok bisa kaya gini kata mereka. Pikirnya sudah beres dengan rumah produksi," jelasnya.

Karena merasa jasa ibunya membesarkan RCTI, pihak manajemen RCTI pun akhirnya memanggil ibunya ke Jakarta.

Melalui program tali kasih, RCTI memberikan hadiah sebuah televisi dan uang tunai sebesar Rp 1.5 juta kepada ibunya.

Di tahun berikutnya, yakni 2002 Acil Ida kembali dipanggil ke Jakarta oleh manajemen RCTI untuk tayangan program ulang tahun RCTI yang ke 14.

Manajemen RCTI, tutur Rahmi, kembali memberikan bantuan sebesar Rp 14 juta.

"Ibu itu dibawa ke Jakarta tahun 2001, kemudian di tahun berikutnya RCTI itu ulang tahun yang ke 14 tahun. Ibu kembali dipanggil. waktu itu diberi uang 14 juta. Uang itu digunakan untuk membeli sepeda motor," kenang Rahmi.

Acil Ida telah berpulang ke pangkuan Ilahi pada, Kamis (25/6/2020) pagi, kemarin karena sakit yang dideritanya.

Ia dimakamkan persis di samping pusara makam suaminya di kompleks pemakaman keluarga yang tak jauh dari rumahnya.

Kepergiannya membawa duka bagi warga Banjarmasin yang mengenalnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/26/08265111/mengenang-sosok-acil-ida-ibu-bintang-iklan-rcti-yang-rela-dibayar-rp-40000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke