Kunjungan Pertama Jokowi di Masa Adaptasi Baru, Datangi Surabaya dan Banyuwangi

Kunjungan tersebut adalah kunjungan pertama Presiden Jokowi di masa adaptasi kebiasaan baru. Ia dijadwalkan berkunjung ke Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi.

Rombongan Presiden berangkat dari pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Halim Perdanakusuma sekitar pukul 08.15 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Tiba di Juanda, Presideng langsung ke Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya.

Setelah itu, Presiden terbang ke Banyuwangi. Ia dijadwalkan akan meninjau langsung Pasar Tradisional Rogojampi dan Pantai Solong Banyuwangi.

Di Pantai Solong, Jokowi akan meninjau kesiapan adaptasi kebiasaan baru destinasi wisata.

“Harapan Bapak Presiden di sana masyarakat bisa produktif untuk mengeksploitasi wisata yang ada di Banyuwangi sehingga kita tidak terbelenggu dengan kondisi PSBB, tidak terbelenggu dengan kondisi Covid-19,” ungkap Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dilansir dari setkab.go.id.

Heru mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan khusus dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Heru menjelaskan bahwa rombongan terbatas yang ikut dalam kunjungan kerja, telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan rapid test sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19.

“Sekretariat Presiden tentunya dengan jajarannya menerapkan secara disiplin hal ini (protokol kesehatan). Pertama, sebelum berangkat para pendamping Bapak Presiden baik itu menteri, paspampres, dan perangkat lainnya akan dilakukan rapid test,” jelasnya

Semula, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 biasa menampung hingga 55 penumpang dalam tiap kali perjalanan.

Namun di tengah pandemi ini, kapasitas tersebut dikurangi hingga menjadi 25 penumpang saja.

“Protokol keamanan tetap kami terapkan, yaitu mereka (rombongan lain) akan berangkat lebih dulu sehingga isi dari pesawat hanya 50 persen,” katanya.

Kunjungan Presiden ke Jawa Timur didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.