Salin Artikel

Ketika Cinta Harus Dibagi Dua...

Pria tersebut adalah Saeful Bahri (28) warga Dusun Bakong Dasan, Desa Lembar, Lombok Barat.

Sementara dua perempuan yang dinikahi adalah Hariani (23) dan Mustiawati (23) yang masih saudara sepupuan.

Dilansir dari Tribunnews, hubungan percintaan mereka bertiga berawal saat Saeful masih bekerja di Malaysia sebagai TKI.

Saat itu ia berusaha mendekati perempuan yang bernama Mustiawati. Namun ia tidak mendapatkan nomor ponsel perempuan yang ia taksir.

Saeful kemudian mendapatkan nomor ponsel Hariyani yang masih saudara sepupu Mustiawati. Akhirnya Saeful menyatakan cinta dan berpacaran dengan Hariyani.

Di saat yang bersamaan, Saeful juga mendapatkan nomor Mustiawati. Ia pun menyatakan cinta kepada Mustiawati dan memutuskan menjalin hubungan dengan dua saudara sepupu itu.

"Awalnya sih kenalan sama Mustiawari minta nomor teleponnya tapi ga dapat, lalu kemudian saya minta nomor telepon Hariyani, dapat nomor telepon Hariyani, lama kelamaan saya dapet nomor Mustiawati, setelah itu kami pacaran dan tak lama kemudian menikah," ungkap Saiful Bahri.

Setelah menjalin hubungan terbuka dengan dua perempuan asal kampung halamannya, Saeful pulang ke Tanah Air.

Dua bulan setelah pacaran, Saeful mengaku lebih dulu mengajak Hariyani untuk menikah.Hariyani langsung mengiyakan ajakan pria asal Lombok Barat itu,

Mereka kemudian menikah pada Rabu (17/6/2020).

Namun, rupanya perasaan Saeful masih resah. Ia menyebut cintanya pada Mustiawati tak juga hilang. Ia pun lantas meminta izin pada istrinya untuk menikahi Mustiawati.

Usai mendapat izin dari Hariyani, mereka menikah pada hari Kamis (18/6/2020)

Pada Sabtu (20/6/2020), Saeful dan dua istrinya menggelar resepsi sederhana di rumahnya. Kepada masing-masing istri, Saeful memberikan mas kawin Rp 2 juta.

"Karena saya bekerja serabutan jadi orang-orang bilang mau kasih makan apa istrinya," ujar dia.

Tak hanya itu. Tidak sedikit orang yang mengatakan jika dirinya menggunakan jampi-jampi sehingga bisa menikah dengan dua perempuan sekaligus.

"Banyak tetangga yang bilang karena mendapatkan istri dua, saya dibilang pakai jampi-jampi, padahal saya murni karena cinta," ujar dia.

Alasan Saeful berani menikahi dua pacarnya itu pun nampak sederhana.

Saeful Bahri mengungkapkan bahwa alasan dirinya menikahi dua pacarnya agar tidak timbul konflik.

Saeful sendiri mengaku tidak menyiapkan kata-kata khusus kepada orang tua pacar kala meminta izin untuk menikah.

"Supaya ga terjadi konflik, gitu aja, makanya dipersatukan supaya pihak keluarga dari keduannya enggak ada konflik," tuturnya.

Saeful sendiri tak ambil pusing bila memang ada omongan tetangga yang tidak mengenakan terhadapnya.

"Yang saya lakukan bukan dosa, yang saya lakukan ini halal makanya saya berani."

"Ga mau denger komentar orang lain, yang jalani kehidupan kan saya sendiri terserah orang mau ngomong apa, itu kan hidup saya nanti," katanya.

Saeful pun mengungkapkan setelah menikah, hubungannya dengan dua istrinya baik-baik saja.

"Baru kurang lebih seminggu lebih, akur-akur saja," ungkap Saeful.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor: Dheri Agriesta), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2020/06/25/10310011/ketika-cinta-harus-dibagi-dua-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke