Salin Artikel

Suka Cita Pedagang di Kawasan Pantai Gunungkidul Setelah 3 Bulan Tak Berjualan

Setelah tiga bulan libur, dia bersiap kembali berjualan seiring dibukanya kawasan pantai untuk uji coba wisata new normal.

"Adanya uji coba ini jelas senang ya, karena selama tiga bulan saya tidak ada pemasukan dan penghasilan suami juga tidak tentu," kata Yahmi kepada wartawan di lapaknya Rabu (24/6/2020).

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memutuskan kawasan Pantai Kukup dan Pantai Baron diberlakukan uji coba wisata new normal.

Yahmi dan suaminya selama ini mengandalkan kawasan pantai sebagai pengisi periuk keluarganya, sangat terpukul dengan penutupan kawasan pantai akibat pandemi.

Suaminya yang bekerja sebagai ojek kapal di kawasan Pantai Baron pun tidak bisa bekerja.

Sementara kehidupan harus tetap berjalan. Selama tiga bulan dengan sisa penghasilan Yahmi membantu di ladang orang tuanya dan sebagian lain waktunya digunakan untuk menonton televisi.

"Ya mau bagaimana lagi, semoga corona segera pergi, dan bisa hidup normal lagi. Kemarin tiga bulan kalau tidak ke ladang, ya masak seperti biasa, atau menonton TV sampai capek sendiri," ucap ibu dua orang anak ini. 

Pada hari pertama pembukaan pantai, Yahmi belum membuka lapaknya. Selain untuk mempersiapkan diri, Yahmi ingin melihat antusias pengunjung pada hari pertama pembukaan wisata.

Yahmi tidak ingin pengunjung takut membeli dagangannya, sehingga memilih menyiapkan protokol kesehatan secara lengkap.

"Saya juga menyediakan tempat cuci tangan di depan (lapak jualan). Jadi yang mau beli harus cuci tangan dulu," kata wanita yang sudah berjualan di Pantai Kukup selama 12 tahun.

Marsidah (37) pedagang pantai Kukup lainnya, memilih membuka warungnya sejak hari pertama.

Pedagang kelapa muda dan makanan ringan ini juga mempersenjatai diri dengan sarung tangan, masker dan pelindung wajah.

Selama tiga bulan tidak berdagang, Marsidah mengumpulkan daun pandan untuk digunakan sebagai bahan kerajinan.

"Selama tiga bulan kemarin saya tutup warung dan penghasilannya hanya dari menjual daun pandan. Daun pandan digunakan untuk membuat suvenir, lumayan untuk membantu perekonomian," ucap Marsidah.

Sejak mendengar akan dibukanya lokasi wisata, dia sudah membeli peralatan APD.

Pengunjung pun diwajibkannya mencuci tangan sebelum masuk ke warung kecil tepat di bibir pantai Kukup ini.

Dia menyediakan makanan untuk nelayan dan petugas SAR yang setiap hari tetap bertugas.

Dibantu seorang anaknya, Mbok Was menyediakan nasi sayur, telur, mie instan, dan ikan goreng.

Saat uji coba dirinya mendapatkan tambahan pemasukan dari wisatawan dan petugas SAR.

"Lumayan hari ini sampai siang sudah masak 7 kilo beras, biasanya hanya 5 kilo," ucap Mbok Was. 

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, sesuai SOP tahap uji coba new mormal,  jumlah pengunjung di Pantai Baron dan Kukup dibatasi hanya untuk 7.000 orang.

Angka ini didasarkan pada asumsi protokol jaga jarak, di mana tiap pengunjung diberi ruang sebesar 2 meter persegi.

Uji coba akan dilaksanakan sampai 30 Juni 2020, dan akan dievaluasi.

Untuk kawasan wisata berlanjut atau tidak melihat faktor internal seperti melihat kesiapan SDM di kawasan tersebut hingga perilaku tamu.


Untuk faktor eksternal, akan dilihat situasi kawasan wisata tersebut terkait penyebaran Covid-19.

Operasional pantai sendiri dibatasi mulai 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Selain kawasan pantai, hari ini kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran sudah dibuka untuk uji coba. 

Sebelumnya pada Senin (22/6/2020), kawasan Kalisuci sudah dibuka untuk wisatawan dalam tahapan uji coba.

Wisatawan diperiksa sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, wajib masker, dan cuci tangan.

Mereka juga dimintai identitas dan nomor telepon sebelum masuk ke destinasi wisata.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/24/19344911/suka-cita-pedagang-di-kawasan-pantai-gunungkidul-setelah-3-bulan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke