Salin Artikel

Pasien yang Dirawat Ternyata Positif Covid-19, Sebuah RS Swasta Jadi Klaster Baru

"Sumber infeksi dan penularan saling berkaitan satu sama yang lain. Ternyata penyebaran di satu tempat yakni RS swasta di Tabanan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).

Menurut Dian, klaster rumah sakit swasta itu bermula dari seorang pasien yang ternyata positif Covid-19.

Pasien itu dirawat di rumah sakit swasta tersebut. Karena memiliki gejala serupa Covid-19, pasien itu menjalani rapid test virus corona baru dan dinyatakan reaktif.

Tim medis lalu mengambil sampel cairan tenggorokan pasien tersebut untuk diperiksa berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR). Hasilnya, dinyatakan positif Covid-19.

Mendapati hal itu, tim medis melacak riwayat kontak pasien tersebut. Ternyata, pasien itu sempat dibesuk beberapa keluarganya saat dirawat di RS.

Pemkab Tabanan melakukan tes swab terhadap anggota keluarga yang diduga pernah melakukan kontak itu. Hasilnya, enam orang dinyatakan positif Covid-19.

Gugus tugas juga melacak riwayat kontak tenaga medis yang merawat pasien itu. Hasilnya, empat tenaga medis yang terdiri dari perawat dan dokter positif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Gugus tugas juga melacak riwayat kontak 10 pasien positif Covid-19 tersebut. Hasilnya, 27 warga diduga melakukan kontak dekat.

Mereka pun telah menjalani tes swab pada Senin (22/6/2020). Puluhan warga itu dikarantina sembari menunggu hasil tes swab.

Gugus tugas memastikan melacak riwayat kontak pasien untuk menekan jumlah penularan pada klaster rumah sakit swasta itu.

Masyarakat tak perlu takut berobat ke RS

Gugus tugas juga menggelar rapat membahas penanganan dan antisipasi klaster RS swasta ini pada Selasa (23/6/2020).

Rapat ini membahas kebijakan rapid test Covid-19 untuk pasien yang masuk rumah sakit, mulai dari kategori hingga biaya rapid test.

Dian mengaku, klaster RS swasta ini membuat beberapa masyarakat merasa tidak aman berobat. Ia meminta masyarakat tak takut berobat ke RS.

"Artinya, mereka sudah memiliki dan menerapkan prosedur tetap (protap) penanggulangan penyakit infeksi di masing-masing instansinya setiap hari. Bahkan tidak ada wabah pun protap ini diterapkan," ujarnya.

Seluruh ruangan di RS, kata dia, dibersihkan secara berkala dengan cairan disinfektan. Petugas juga mengenakan alat pelindung diri sesuai dengan risiko dan pemeriksaan terhadap pasien.

Dian mengatakan, masyarakat tetap bisa berobat seperti biasa asalkan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak aman.

"Tetap pakai masker. Jaga jarak dan terapkan protokol kesehatan," kata dia.

Namun, ia meminta masyarakat yang berobat ke rumah sakit hanya yang memiliki gejala sedang dan berat. Sementara warga dengan gejala ringan bisa berobat ke puskesmas.

(Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/17063281/pasien-yang-dirawat-ternyata-positif-covid-19-sebuah-rs-swasta-jadi-klaster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke