Salin Artikel

Fakta Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar, Pernah Dipenjara di Lampung karena Kasus Terorisme

Kala itu, ia diantar pulang oleh petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) ke rumah orangtuanya di Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.

Namun, ia hanya beberapa bulan tinggal bersama sang ibu. Ia kemudian menghilang hingga ia diberitakan telah menyerang polisi di Karanganyar.

Ayah Karyono telah meninggal dunia dan ibunya tinggal bersama adik Karyono.

Didit, tetangga Karyono, mengatakan, pria berusia 46 tahun tersebut dikenal pendiam dan tertutup dengan tetangganya. Tidak banyak tetangga yang akrab dengan Karyono.

"Yang sering berbincang dengan Karyono ya saya, karena memang rumahnya dekat. Kalau sama orang lain, kalau enggak ditanya ya diam," kata dia dilansir dari Tribun Jateng.

Ia mengatakan, Karyono sempat bekerja sebagai penjaga kolam ikan di dekat rumah.

Namun, tidak lama karena dia kerap bepergian ke luar pulau.

Ia kemudian diantar pulang ke Jawa oleh petugas pada Juli 2019.

Rohman mengaku sempat mendapat kabar bahwa kakaknya telah menikah dengan seorang perempuan warga negara Malaysia.

"Mengakunya sudah berkeluarga, tetapi tidak tahu kapan menikahnya, di mana menikahnya," katanya.

Karyono tewas setelah petugas menembak kaki pelaku sebanyak tiga kali setelah menyerang polisi di Karanganyar. Pelaku diduga kehabisan darah saat mendapat perawatan.

Rohman memiliki empat saudara kandung, dan salah satunya adalah Karyono Widodo.

Rohman mengatakan, keluarga telah ikhlas dan sepakat almarhum dimakamkan di Semarang.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Wihastono Yoga Pranoto menolak menjelaskan detail kasus terorisme yang melibatkan Karyono.

Namun, ia membenarkan bahwa pelaku pernah ditahan di Lampung.

"Pernah menjalani hukuman di Lapas Way Kanan Lampung," katanya.

Minggu (21/6/2020) sore, Tim Densus 88 Mabes Polri dan Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga Karyono Widodo pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sampel darah Pratiwi (74), ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.

"Prediksinya, mantan residivis (napiter) yang terlibat kasus bom Thamrin yang pernah ditangkap di Malang," tutur Tayyip.

"Kalau memang benar, ia pernah ditangkap setelah bersembunyi di sebuah makam pada tahun 2016," tambahnya.

Namun, Tayyip masih belum mengetahui motif pelaku melakukan penyerangan terhadap rombongan Wakapolres Karanganyar itu.

"Saya belum tahu, melihat di beberapa aksi terbaru, target masih pihak kepolisian," ucap dia.

"Target yang lain apa? Belum terlalu signifikan, memang semua dialihkan ke situ (polisi)," kata dia.

Menurut dia, hal itu dipicu lantaran beredarnya foto-foto yang melibatkan personel kepolisian saat giat di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, tersebut.

"Selama ini masih ada, misalnya beredar foto kepolisian, itu membuat semangat tinggi mereka melakukan balas dendam," kata Tayyip.

"Maka, penting untuk tidak menyebarkan foto-foto itu, kalau sampai disebarkan itu bisa memunculkan potensi agitasi baru," papar dia.

"Mereka bisa semakin semangat melakukan aksi balas dendam," katanya.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Wihastono Yoga Pranoto.

Wihastono menjelaskan bahwa pelaku dalam kasus bom Thamrin tersebut merupakan kelompok Ciamis.

Kelompok tersebut, kata Wihastono, terkait dalam pencarian senjata api rakitan.

"Kelompok radikal Ciamis dan terkait pencarian senpi rakitan di Sumatera," jelasnya.

Wihasto mengungkapkan, Densus 88 masih menyelidiki motif Karyono menyerang polisi di kawasan Gunung Lawu, termasuk soal kemungkinan Karyono beraksi tak sendirian.

"Masih lidik pihak Densus apakah pelaku bergerak sendiri atau berkelompok," tegasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kesaksian Tetangga Terakhir Kali Bertemu Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar: Sempat Menghilang

https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/15300021/fakta-karyono-penyerang-wakapolres-karanganyar-pernah-dipenjara-di-lampung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke