Kejadian ini terjadi di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Teror itu diketahui oleh pemilik rumah saat pulang dari shalat subuh, Selasa.
“Tadi pagi saat saya pulang seletah shalat subuh pintu pagar berbekas asap hitam akibat ledakan benda mencurigakan itu," kata Muzakir kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Selasa.
"Kemudian saya temukan seperti botol kaleng cat bekas yang digunakan sebagai bahan peledak,“ lanjutnya.
Muzakir menyebutkan, bedasarkan hasil rekaman CCTV yang terpasang di rumahnya, ledakan besar terjadi sekitar Pukul 02.30 WIB.
Tetangga dengar ledakan keras
Saat terjadi ledakan seluruh anggota keluarganya yang berada di dalam rumah sehingga tidak mendengar adanya ledakan di bagian pintu pagar rumahnya.
Namun tetangga sebelah rumah mengaku sempat mendengar sudara ledakan keras pada jam tersebut.
“Saya tanya kepada keluarga tidak ada yang mendengar suara ledakan, tapi tetangga sebelah rumah mengaku ada mendengar suara ledakan keras itu,” jelasnya.
Di CCTV, pelaku teror itu tidak terekam jelas dari kamera karena posisinya jauh dari pagar.
Rekaman CCTV
“Hasil rekaman CCTV ledakan keras terjadi sekitar Pukul 02.30 WIB. Pelakunya terlihat berbayang karena posisi jauh dari pagar. Mungkin dia tau ada terpasang CCTV,” katanya.
Untuk mengetahui pelaku teror dengan menggunakan bahan peledak diduga bom molotov itu, sejumlah aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh diturunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Namun hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum berhasil terhubung dengan Kapolresta Banda Aceh untuk mengkonfirmasi terkait dugaan teror dengan menggunakan bahan peledak diduga bom molotov tersebut.
https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/14180261/bom-molotov-meledak-di-pagar-rumah-kadis-perhubungan-kota-banda-aceh