Salin Artikel

Saran Pesantren Tebuireng Terkait Pemakaman Pasien Corona

JOMBANG, KOMPAS.com - Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, meminta pemerintah mempertimbangkan aspek budaya dan kearifan lokal dalam memroses pemakaman pasien corona.

Menurut Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, jika kondisinya memungkinkan, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien dapat diberikan kesempatan untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman.

Dalam prosesi pemakaman, lanjut dia, keluarga pasien maupun masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan, serta proses pemakaman dilaksanakan dalam tempo yang sewajarnya.

"Ada yang mengusulkan, jenazah tetap di dalam ambulans, tanpa harus diturunkan saat dishalati dan prosesi pemberangkatan jenazah. Wacana seperti itu perlu dikaji oleh gugus tugas dan pihak terkait,” kata Gus Kikin, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/6/2020) petang.

Gus Kikin menuturkan, adanya kesempatan bagi keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman diharapkan dapat menghapus stigma negatif kepada pasien.

Selain itu, adanya keluarga pasien dan masyarakat sekitar yang diberi kesempatan untuk mengantarkan pasien ke pemakaman, bisa menjadi proses edukasi di masyarakat bahwa Covid-19 bukanlah aib.

"Langkah ini diharapkan bisa jadi jalan tengah, daripada terjadi benturan antara keluarga dan petugas kesehatan, seperti kasus yang marak belakangan," ujar Gus Kikin.

Gus Kikin menyatakan, proses pemulasaraan jenazah corona perlu dipastikan sudah memenuhi pedoman pemulasaraan jenazah sesuai dengan agama yang dianut masing-masing pasien.


Kepastian bahwa proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah sudah sesuai agama si pasien corona, bisa menghindarkan keraguan-raguan keluarga pasien serta masyarakat.

“Kita tidak berbicara dalam konteks pemulasaraan jenazah yang Muslim saja. Tapi, secara keseluruhan, apapun agamanya. Mengingat proses pemulasaraan jenazah ini cukup sensitif dalam perspektif budaya sebagian masyarakat kita,” ujar Gus Kikin.

Saran terkait pemulasaraan jenazah dan pemakaman pasien corona, termasuk satu dari tujuh poin maklumat Pesantren Tebuireng, terkait penanganan Covid-19 yang dikeluarkan pada Minggu (21/6/2020).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu petang, di antara poin dalam maklumat tersebut, yakni agar pemerintah memperbaiki strategi komunikasi publik.

Pesantren Tebuireng juga mengharapkan semua pihak yang terkait dengan penanganan Covid-19 untuk mengedepankan sikap jujur, amanah dan pertanggungjawaban moral yang setinggi-tingginya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/22/06503681/saran-pesantren-tebuireng-terkait-pemakaman-pasien-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke