Salin Artikel

Geger Bungkusan Kain Kafan di Kudus, Dikira Mayat Bayi, Ada Foto Perempuan, Diduga Terkait Santet

Bungkusan yang awalnya diduga mayat bayi itu ditemukan di area pemakaman, mengeluarkan bau menyengat dan hangus terbakar.

Kepala Desa Bakalan Krapyak Susanto mengatakan, benda misterius itu pertama kali ditemukan oleh peziarah yang curiga dengan bau busuk.

"Setelah dicangkul di kedalaman 30 sentimeter, ditemukan benda mencurigakan itu. Ditemukan di dua tempat galian terpisah, yang satu berisi empat benda dan yang satu berisi lima benda," kata dia.

Warga yang menduga bungkusan itu adalah mayat bayi lantas melapor ke polisi.

"Iya benar, ada sembilan benda terbungkus kain kafan terkubur di pemakaman Desa Bakalan Krapyak," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David.

Polisi pun kemudian mendalami benda apakah yang dibungkus secara misterius itu.

Rupanya bangkai ayam, diduga terkait ilmu hitam

Setelah diteliti, rupanya 9 bungkusan seukuran bayi itu adalah bangkai ayam.

Di dalam bungkusan itu juga ditemukan foto-foto perempuan, jarum, kembang serta rajah.

Kemudian bangkai ayam dibungkus dengan kain kafan.

"Ada foto wanita yang berbeda-beda, jarum dan kertas bertuliskan mantra-mantra," kata David.

Ia menduga 9 benda itu berkaitan erat dengan praktik ilmu hitam.

Pasalnya selain ditemukan mantra, bungkusan itu juga dibakar.

"Dugaannya mengarah ke praktik ilmu hitam seperti santet dan sebagainya," kata dia.

Polisi, kata David, masih akan mendalami siapa pelaku yang membuat keresahan dengan membakar bungkusan bangkai ayam itu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/15000081/geger-bungkusan-kain-kafan-di-kudus-dikira-mayat-bayi-ada-foto-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke