Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kucing Emas Langka Terjerat Perangkap Babi | Unggah Guyonan Gus Dur, Pria Diamankan Polisi

Kucing tersebut mengalami luka di kaki kiri bagian depan.

Sementara itu di Maluku Utara, Ismail Ahmad warga Kepulauan Sula diamankan polisi setelah ia mengunggah guyonan Presiden RI-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Guyonan itu berbunyi “Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng”.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Kucing jantan berumur 4 tahun tersebut mengalami luka di kaki kiri bagian depan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Bukitinggi Vera Chiko mengatakan lokasi terperangkapnya kucing itu cukup jauh dari pemukiman warga.

Pihak BKSDA Bukitinggi kemudian langsung mengevakuasi.

"Info dari warga, perangkap itu sudah dipasang dua hari yang lewat. Warga juga menyebutkan kucing emas sering ditemui di kawasan itu," jelas Chiko.

Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku masih berstatus mahasiswa jurusan teknik sipil di salah satu universitas di Surabaya.

F ditangkap saat bersembunyi di rumah bibinya di Desa Ngoro, Mojokerto.

Kepada polisi, YF mengaku kesal setelah korban memaksa minta tip tambahan sebesar Rp 300.000.

"Saya bayar pijatnya Rp 900.000. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus," kata YF, Rabu (17/6/2020).

YF mengaku menerima tawaran plus-plus tersebut, namun dirinya bahkan belum sempat berhubungan intim dengan korban.

"Belum sempat bersetubuh. Dia (korban) minta uang tambahan. Saya akhirnya enggak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," kata dia.

Guyonan itu berbunyi “Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng”.

Kepada Kompas.com, Ismail bercerita bahwa dia mengunggah guyonan itu pada Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 11.00 WIT.

Dia tidak menyangka bahwa unggahan itu akan berakhir di kantor polisi untuk dimintai klarifikasi.

"Hari Jumat itu saya buka Google, baca artikel guyonan Gus Dur. Di situ ada kata yang saya anggap menarik,” kata Ismail saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

“Saya tidak berpikir kalau mereka tersinggung, soalnya saya lihat menarik saya posting saja. Saya juga tidak ada kepentingan apa-apa,” katanya lagi.

Prototipe mobil listrik yang diberi nama AHC 01 ini telah memasuki tahap uji coba dengan menempuh jarak sekitar 70 kilometer.

Mobil itu diklaim dapat melaju hingga 80 kilometer per jam.

Mobil tersebut juga telah dicoba secara langsung oleh Bupati Banyumas Achmad Husein di jalan sekitar Alun-alun Purwokerto pada Selasa (15/6/2020).

Inisiator pembuat mobil listrik AHC 01, Johanes, mengaku termotivasi untuk mengembangkan mobil listrik setelah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55/2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Intinya saya ingin membantu pemuda di sini agar mereka bisa mandiri. Pembuatan mobil listrik ini melibatkan empat orang," kata Om Jo, sapaannya, saat ditemui di rumahnya sekaligus workshop, Rabu (17/6/2020).

Kapal misterius tersebut diduga milik nelayan Sri Lanka, karena di badan kapal tertulis Sri Lanka.

Sekretaris Panglima Laot Ulhe Lhee Banda Aceh Rizal mengatakan, pihaknya menerima laporan penemuan kapal tersebut pada Selasa (16/6/2020), dari nelayan bernama Apacut, yang sedang berlayar untuk menangkap tuna.

“Setelah menerima laporan itu, lalu kami berkoordinasi dengan semua pihak dan meminta kapal nelayan itu bisa menarik kapal yang ditemukan itu menuju pantai. Kini kapal temuan itu sudah ditangani Polisi Air Udara,” kata Rizal kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra, Fatimah Yamin, Fadlan Mukhtar Zain, Daspriani Y Zamzami | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata, Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/06160091/populer-nusantara-kucing-emas-langka-terjerat-perangkap-babi-unggah-guyonan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke