Salin Artikel

Babi Berkaki Aneh yang Suka Minum Kopi di Banyumas Akhirnya Dievakuasi, Ini Alasan Lengkapnya

KOMPAS.com - Babi hutan berkaki aneh di Desa Pakuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, akhirnya dievakuasi setelah menimbulkan kerumunan di tengah pandemi corona.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena ada Covid-19 ini, babi diamankan. Dari pemiliknya responnya positif, artinya bersedia mengevakuasi babi hutan itu sendiri, tidak dievakuasi oleh petugas," kata Kepala Desa Pekuncen, Karso

Untuk itu, Karso mengimbau warga untuk tidak lagi mendatangi rumah Tukiran alias Bawor, pemilik babi hutan tersebut.

Seperti diketahui sejak viral di media sosial, warga terus berdatangan untuk melihat babi hutan berkaki aneh tersebut.

Aparat desa sempat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah kerumunan, namun hal itu sulit dilakukan.

"Menurut saya agak sulit, yang terjadi mereka tetap datang. Dari pada datang ke sini dan di sini tidak ada antisipasi. Minimal saya harus menerapkan protokol kesehatan," ujar Karso.

Sementara itu, menurut Bawor, warga terus mendatangi rumahnya dari pagi hingga sore.

Pada hari Senin (15/6/2020), warga juga masih berdatangan, meski dengan jumlah lebih sedikit.

Seperti diketahui, babi hutan milik Bawor tersebut sejumlah keanehan. Salah satunya jari-jari kakinya mirip jari ayam, namun berukuran besar dan panjang.

Lalu, pada setiap kakinya, terdapat empat jari dengan ukuran panjang yang bervariasi.

Selain itu, menurut Bawor, babi hutan yang dipelihara tersebut memilih makan nasi dan minum teh atau kopi.

Dari penelusuran Kompas.com, Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Cilacap, Jawa Tengah, Dedi Rusyanto mengatakan, babi hutan milik Bawor diduga hasil dari perkawinan sedarah. 

Hal itu membuat babi hutan tersebut memiliki bentuk kaki aneh. 

"Biasanya keturunan yang tidak normal itu karena faktor gen, perkawinan keluarga dekat, terjadilah penurunan kualitas, bisa menjadi mudah sakit, bisa terjadi cacat," kata Dedi saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

Selain itu, ada faktor lain, yaitu gangguan kehamilan pada induk babi hutan, seperti terjatuh akibat dikejar predator di habitatnya.

Kemungkinan lain yaitu akibat perubahan topografi atau perubahan iklim yang sangat ekstrem di habitatnya.

"Tapi biasanya lebih condong atau mendekati karena faktor genetika, karena dekatnya perkawinan keluarga indukan. Itu kan bisa terjadi juga pada manusia dan tumbuhan," jelas Dedi.

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/17/15550071/babi-berkaki-aneh-yang-suka-minum-kopi-di-banyumas-akhirnya-dievakuasi-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke