Salin Artikel

Ingin Isolasi Keluarganya Secara Mandiri, Warga Blora Jemput Paksa Pasien Covid-19

Mereka kemudian berinisiatif untuk merawat anak-anaknya yang positif Covid-19 tersebut di rumah dengan cara isolasi mandiri.

"Pasien serta keluarga menginginkan pulang rumah dan sanggup untuk isolasi mandiri. Namun tetap dipantau oleh tim gugus tugas Covid-19," terang Tejo, Selasa (16/6/2020).

Berdasarkan data dari Klinik Bhakti Padma, sebanyak 16 orang pasien Covid-19 dari klaster Temboro tersebut diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa pulang sesuai permintaan.

Mereka berusia 13, 15, 16, 17, 19, 20 dan 25 tahun asal Kecamatan Kunduran, Jati, Kradenan, Ngawen dan Todanan.

"Tiga orang di antaranya masih negatif hasil swabnya dan sisanya positif hasil swab-nya," terang Tejo.

Sementara itu Juru Bicara keluarga pasien positif Covid-19 klaster Temboro, Umar Abdul Aziz, menyampaikan penjemputan tersebut akibat kekhawatiran setelah anggota keluarganya lama tak kunjung sembuh dirawat di klinik Bhakti Padma.

Karena selama ini kondisi kesehatan pasien positif Covid-19 usia remaja tersebut baik-baik saja, maka pihak keluarga berniat untuk mengisolasi mandiri anak-anaknya di rumah.

Anak-anak, kata Umar, juga merasa kesakitan saat hidung serta tenggorokan dimasuki dengan selang.

"Sudah terlalu lama dirawat di Klinik. Bahkan anak-anak ada yang dirawat hingga dua bulan. Ada juga yang dirawat sebulan dan 40 hari. Padahal sehat," Kata Umar.


Proses penanganan pasien Covid-19 yang memakan jangka waktu lama tersebut, kata dia, praktis memengaruhi kondisi psikis anak-anak.

Apalagi, sambung dia, kondisi kesehatan anak-anak secara fisik normal tidak menunjukkan gejala Covid-19.

"Bahkan ada yang di-swab hingga tujuh kali namun masih positif Covid-19. Padahal semua sehat. Dokter di Klinik Bhakti Padma juga heran dengan hal ini," ungkap Umar.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk mengisolasi mandiri anak-anaknya di rumah.

Tentunya, pihak keluarga akan mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19.

"Kami sudah tandatangan di atas materai, menyanggupi melaksanakan protokol kesehatan berkoordinasi dengan tim gugus tugas Covid-19. Anak-anak akan diisolasi dengan ketat di rumah hingga hasilnya negatif," pungkasnya.

Untuk diketahui, seratusan orang menggeruduk Kilnik Bhakti Padma di jalan Blora - Randublatung, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (16/6/2020).

Mereka nekat menjemput paksa anggota keluarganya yang dirawat akibat terinfeksi virus corona (Covid-19).

Selama ini Klinik Bhakti Padma merupakan tempat rujukan yang dipilih oleh Pemkab Blora untuk merawat pasien positif COVID - 19.

Direktur RSUD dr. Soetijono Blora, dr Nugroho Adiwarsono, mengatakan, kedatangan massa tersebut meminta supaya pasien Covid-19 yang diisolasi di Klinik Bhakti Padma untuk dipulangkan ke rumah.

Diketahui, ratusan orang yang berkerumun sejak pagi pukul 09.00 WIB tersebut merupakan keluarga serta kerabat dari pasien positif COVID - 19 klaster pondok Al- Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur.

Aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP pun diterjunkan untuk mengamankan situasi.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/17/13215831/ingin-isolasi-keluarganya-secara-mandiri-warga-blora-jemput-paksa-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke