Salin Artikel

Hilang Tenaga, Pesawat Tempur Itu Jatuh di Rumah Warga

Saat di udara, Aprianto mendengar suara aneh pada pesawat yang kendarai. Tak hanya itu, lampu peringatan apabila pesawat terjadi gangguan juga menyala.

Sang pilot masih terus berkomunikasi dengan normal. Ia sempat melaporkan jika pesawat yang kendarai mengalami kerusakan mesin sehingga kehilangan tenaga.

Posisi pesawat saat itu berada di ketinggian 200 feet dan berjarak 2 kilometer dari ujung landasan.

Aprianto pun tak bisa mengendalikan pesawat tempurnya.

Pesawat jenis Hwk 209 itu jatuh di rumah warga yang bernama Markun di Perumahan Mutiara Sialang Indah, Desa Kubang Jaya Kecamatan, Siak, Kabupaten Kampar, Riau.

Lokasi jatuhnya pesawat tempur itu tak jauh dari SMPN 01 Siak Hulu.

Sementara sang pilot berhasil menyelamatkan diri. Ia melakukan ejection seat atau loncat dari pesawat dengan kursi pelontar.

Api terlihat sebelum pesawat jatuh

Dedi warga sekitar bercerita ia dan warga lainnya sempat terkejut saat mendengar ledakan di udara. Selama ini mereka terbiasa dengan suara pesawat karena daerah mereka kerap menjadi pelintasan pesawat terbang.

Mereka pun langsung mendongak dan melihat pesawat yang terbakar di udara. Dedi juga bercerita ia sempat melihat sesuatu yang tercampak dari badan pesawat.

Pesawat yang terbakar itu sempat terbang rendah sebelum jatuh di atas rumah warga.

"Jadi sebelum pesawat jatuh, kami melihat sudah berapi pesawat itu," kata Dedi. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Sementara sang pilot jatuh di semak-semak sekitar 500 meter dari lokasi jatuhnya pesawat.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung membantu mengevakuasi pilot ke ambulans. Disebutkan wajah pilot terlihat lebam namun ia masih bisa jalan masuk ke ambulans.

Sang pilot kemudian dievakuasi ke RSAU dr Soekriman Lanud Rsn Pekanbaru.

Bangkai pesawat  kemudian ditutup dengan terpal warna biru. Lalu petugas  memasang garis polisi dan area tersebut dijaga ketat oleh petugas baik dari TNI ataupun polisi.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, evakuasi dilakukan setelah proses investigasi.

Selasa (16/6/2020) sore, bangkai pesawat temput tersebut dievakuasi ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk proses investigasi.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka membenarkan bangkai pesawat telah dievakuasi.

"Hari ini sudah di evakuasi menggunakan truk crane. Kemudian dibawa ke Skadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin," kata Ronny kepada wartawan, Selasa.

Proses evakuasi berlangsung tertutup. Bangkai pesawat ditutup terpal biru dan dikawal petugas TNI AU

Ia menyebut saat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun dua unit rumah warga rusak dan terbakar.

Selain itu, satu unit rumah warga lainnya bagian atap bolong karena tertimpa kursi lontar.

TNI AU juga melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tempur tersebut.

Menurut Fadjar, proses investogasi memerlukan waktu hingga dua minggu.

"Kami akan melaksanakan investigasi yang nantinya diharapkan dapat menemukan jawaban dari penyebab kecelakaan ini. Investigasi akan dilakukan selama dua minggu," sebut Fadjar saat konferensi pers di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin.

"Saya kira banyak faktor yang bisa jadi penyebabnya. Tentu diperlukan investigasi yang menyeluruh dan mendalam untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," ujar Fahmi dalam keterangan video, Kamis (15/6/2020) siang.

Ia menyebut faktor pemeliharaan dan perawatan bisa menjadi penyebab kecelakaan pesawat.

Karena selama ini setiap pilot sudah melewati uji kelayakan dan kompetensi sebelum mengoperasikan pesawat tempur.

Ia juga mempertanyakan perawatan dan pemeliharaan Hawk 209.

"Sehingga kita harus bertanya, bagaimana pemeliharaan rutin dilakukan, apakah sudah dilakukan secara disiplin," kata dia.

Perawatan tersebut berkaitan dengan kesiapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

Ia juga menilai pihak TNI perlu menyampaikan informasi seputar kesiapan pesawat tersebut saat tengah beroperasi, termasuk kompetensi pilot itu sendiri.

"Itu dulu yang saya kira perlu dilihat sebelum kita mendapatkan hasil investigasi yang menyeluruh dan mendalam nantinya," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung, Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Icha Rastika)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/17/05300031/hilang-tenaga-pesawat-tempur-itu-jatuh-di-rumah-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke