Salin Artikel

Kisah Saipul, Buruh Penyadap Karet yang Kembalikan Uang BLT

Di tengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini, Saipul memilih mengembalikan dana bantuan pemerintah.

Alasannya, dia sudah mendapatkan bantuan melalui program lain.

Dia tinggal bersama istri dan anaknya. Anak yang masih duduk di bangku SD.

"Memang mempunyai anak satu orang yang masih kecil dan sekolah SD. Saiful sempat menjadi duda karena istrinya sudah meninggal dan sekarang sudah menikah lagi," ungkap kepala dusun (kadus) setempat, Selpi, dilansir dari Tribun Jambi, Senin (15/6/2020).

Secara ekonomi, Saipul memang layak mendapatkan bantuan, maka dia termasuk sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.

Dia sempat menerima bantuan senilai Rp 600 ribu itu, namun akhirnya dia kembalikan seminggu kemudian melalui kadus.

"Dia enggak mau menerima dobel," ucapnya.

Selpi mengatakan pihaknya tidak mengetahui bahwa Saipul merupakan penerima PKH.

"Kito dak tahu dio penerimo PKH, dan setelah kito data, bantuan DD itu keluar dan namanya masuk, bantuan sudah kita kasih, tiba-tiba ia mengembalikan uang itu," katanya.

Pemerintah desa lalu mengalihkan bantuan itu kepada warga lain yang membutuhkan.

"Itu kami limpahkan ke penerima lain yang berhak menerimanya," ujar Zaidan.

Menurutnya, kejujuran Saipul harus ditiru masyarakat karena merupakan contoh yang baik.

"Dio tu jujur, dio ngadu ke kadus karena ia terdaftar di PKH dan membawa uang BLT," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Merasa Sudah Dapat Bantuan, Warga Sarolangun Ini Kembalikan Uang BLT Rp 600 Ribu ke Kadus

https://regional.kompas.com/read/2020/06/16/11432441/kisah-saipul-buruh-penyadap-karet-yang-kembalikan-uang-blt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke