Salin Artikel

Sopir Tangki Mogok, Penyaluran BBM di Sumbar Sempat Terlambat 2,5 Jam

Akibatnya, penyaluran BBM terlambat 2,5 jam. Seharusnya AMT mulai beroperasi pukul 06.30 WIB, namun karena adanya penyampaian aspirasi itu, akhirnya baru jalan pukul 09.00 WIB ke 145 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Betul ada aksi penyampaian aspirasi di kantor di Teluk Kabung Padang. Harusnya mereka jalan mulai pukul 06.30 WIB. Tapi karena ada aksi itu jadi mulai pukul 09.00 WIB," kata Corporate Communication Head PT Elnusa Petrofin, Putiarsa B Wibowo yang dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Menurut Putiarsa, sopir yang berada di bawah naungan PT Elnusa Petrofin itu menyampaikan aspirasi agar tidak diputus hubungan kerja (PHK) jika melakukan kesalahan.

Selain itu, sopir meminta agar aplikasi untuk mengetahui rute mobil juga ditiadakan karena membuat sopir tidak leluasa.

"Ada dua tuntutan mereka yaitu soal PHK dan aplikasi," kata Putiarsa.

Hanya saja, kata Putiarsa, dua tuntutan itu tidak dapat dikabulkan karena hal tersebut sudah menjadi standar operasional dari Pertamina.

"Namun dalam hal PHK kita cukup hati-hati dengan melakukan investigasi. Tidak asal ada laporan langsung di PHK, tapi akan kita proses dulu dan investigasi," kata Putiarsa.

Sering kurang

Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Sumbar Ridwan Hosen yang dihubungi terpisah mengakui ada keterlambatan masuknya BBM ke SPBU.

"Betul, ini karena ada aksi demo sopir tangki," kata Ridwan.

Ridwan mengatakan, persoalan sopir tangki ini sebenarnya sudah lama karena adanya dugaan oknum sopir yang bermain sehingga BBM yang masuk ke SPBU tidak sesuai atau kurang.

"Kapasitas satu mobil tangki itu ada 16.000 liter. Kadang-kadang bisa kurang mencapai 180 liter. SPBU dirugikan," jelas Ridwan.

Menurut Ridwan, pihaknya sudah sering melakukan protes sehingga perlu diuji kembali kapasitasnya.

"Kalau diuji kembali, kita minta ke Badan meteorologi untuk mengukurnya kembali. Jangan ke Pertamina," kata Ridwan.

Pertamina siapkan pengganti

Sementara itu, Unit Manager Communication, Rel, & CSR MOR I PT Pertamina M Roby Hervindo dalam keterangan tertulisnya mengakui adanya sebagian awak mobil tangki (AMT) PT Elnusa Petrofin, pada Jumat (12/06) menyampaikan aspirasi di Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung.

Meski operasional sempat tertunda sementara, namun mediasi bersama manajemen membuat operasi cepat kembali normal.

“PT Elnusa Petrofin pagi tadi langsung melakukan mediasi dengan beberapa AMT. Dari hasil mediasi dicapai kesepakatan untuk menyelesaikan aspirasi AMT tanpa mengganggu operasional penyaluran BBM," ujar M Roby Hervindo.

Menurut Roby, kondisi seperti ini sudah diantisipasi Pertamina. Perusahaan menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dengan mempersiapkan personel TNI dan Polri sebagai awak mobil tangki pengganti sementara.

"Syukurlah dalam hal ini tidak perlu sampai menurunkan personil TNI dan Polri sebagai AMT cadangan. Kami menyampaikan apresiasi kepada AMT yang menyampaikan aspirasi tanpa menyebabkan terhentinya operasional," tutup Roby.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/12/14224911/sopir-tangki-mogok-penyaluran-bbm-di-sumbar-sempat-terlambat-25-jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke