Salin Artikel

Pengemudi Ojol Meninggal Positif Corona, Keluarga dan Ratusan Rekannya Di-tracing, Khawatir Jadi Klaster Baru

SURABAYA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan melakukan tracing terhadap keluarga DAW (39), pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal akibat kecelakaan saat dijambret dan belakangan diketahui positif Covid-19.

Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widiyanto mengatakan, penelusuran dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah dari keluarga DAW ada yang tertular atau tidak.

"Ya, untuk keluarga dari korban, akan dilakukan pendalaman tracing oleh kami, Gugus Tugas Penanganan Covid-19," kata Irvan saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).

Ia memastikan bahwa tracing tidak hanya dilakukan terhadap keluarga DAW.

Namun, itu berlaku juga bagi ratusan rekan DAW yang juga sesama pengemudi ojol.

Sebab, ratusan ojol tersebut bersama keluarga ikut mendatangi kamar mayat RSUD Dr Soetomo untuk mengambil paksa jenazah DAW dan turut memakamkan DAW dengan prosedur normal.

"Saat ini, kami masih mencari siapa-siapa yang ada di lokasi untuk kemudian melakukan tracing dan rapid test, karena memang korban dikabarkan positif," ujar dia.

Irvan melanjutkan, nama-nama ratusan ojol dan keluarga DAW masih dihimpun.

Yang pasti, kata Irvan, tracing dilakukan terhadap mereka yang ikut mendatangi kamar mayat RSUD Dr Soetomo, mengunjungi rumah duka DAW, dan ikut memakamkan DAW.

"Ketika nanti sudah mendapatkan nama-namanya, kami langsung melakukan rapid test pada semua yang ada di kamar mayat maupun yang ikut di pemakaman korban," kata dia.


Langkah ini perlu diambil Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Surabaya karena khawatir masalah tersebut malah memunculkan klaster baru di Surabaya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan ojek online (ojol) mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo pada Minggu (7/6/2020) malam.

Mereka nekat menjemput rekannya, DAW (39), yang meninggal akibat kecelakaan saat dijambret di Jalan Darmo Harapan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (4/6/2020).

Mereka memprotes rencana pemakaman jenazah DAW sesuai prosedur Covid-19.

Sebab, RSUD Dr Soetomo mengumumkan jenazah tersebut masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP).

Beberapa hari kemudian, Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Joni Wahyuhadi mengonfirmasi bahwa hasil swab PCR test DAW yang meninggal dan dimakamkan tanpa protokol kesehatan ternyata positif virus corona atau Covid-19.

Pengemudi ojol asal Surabaya ini meninggal pada Minggu (7/6/2020) akibat mengalami kecelakaan saat dijambret.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/11/13280171/pengemudi-ojol-meninggal-positif-corona-keluarga-dan-ratusan-rekannya-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke