Pasien perempuan berinisial NTR itu kini didampingi ibunya menjalani perawatan isolasi di Gedung LPMP Pemkot Pangkalpinang.
"Karena masih balita, jadi belum bisa lepas dari ibunya. Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari sang anak harus didampingi orangtuanya," kata Ketua Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa di Posko Gugus Tugas, Rabu (10/6/2020).
Mikron menuturkan, balita tersebut dalam kondisi normal, sehingga termasuk orang tanpa gejala (OTG).
Pihak orangtua bersama tim medis melakukan perawatan dengan standar protokol Covid-19, yakni menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD).
"Pasien ini terpapar dari sang Ayah yang sebelumnya positif Covid-19 saat bekerja di kapal keruk timah," ujar Mikron.
Anggota Gugus Tugas Armayani Rusli mengatakan, penanganan pasien Covid-19 dilakukan berjenjang sesuai kondisi pasien.
"Jika reaktif dan positif tapi dalam kondisi normal, cukup isolasi karantina. Tapi kalau ada gejala lain yang bersifat akut, maka dibawa ke rumah sakit kabupaten/kota, kemudian dirujuk ke provinsi," kata Armayani.
Balita NTR menambah jumlah pasien Covid-19 dari klaster kapal keruk menjadi 9 orang.
Klaster ini diduga terbentuk saat interaksi awak kapal dengan warga di darat.
Hingga Rabu, pukul 21.00 WIB, total pasien positif Covid-19 di Kepulauan Bangka Belitung tercatat 123 orang.
Sebanyak 42 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
https://regional.kompas.com/read/2020/06/11/05595231/balita-3-tahun-positif-covid-19-dari-klaster-kapal-keruk-di-pangkalpinang