Salin Artikel

Tak Terima Dinasihati karena Jarang di Rumah, Pria ini Bacok Ayahnya sampai Tewas

MT membacok ayahnya menggunakan sebilah parang setelah terlibat cekcok.

"Pelaku membacok ayahnya berulang kali di bagian kepala, leher, dan badan hingga tewas di tempat," kata Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Hendricka RA Bahtera, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/6/2020) petang.

Hendricka mengatakan, kejadian bermula ketika pelaku pulang ke rumah. Pelaku bertemu ayah dan ibunya.

Tak lama berada di rumah, pelaku bertengkar dengan ayahnya. Pertengkaran itu terjadi karena pelaku jarang berada di rumah.

Sang ayah menasihati pelaku yang tak memiliki pekerjaan tetap dan sering keluar rumah tanpa alasan jelas.

"Pelaku tidak mempunyai pekerjaan tetap dan sering keluar rumah tanpa alasan yang jelas sehingga sering terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku," kata Hendricka.

Melihat suami dan anaknya bertengkar, sang ibu pergi ke rumah salah satu anaknya, AT. Rumah itu berada sekitar 400 meter dari rumah mereka.

Tiba di rumah AT, sang ibu menceritakan pertengkaran antara pelaku dan korban. Sang ibu meminta AT melerai pertengkaran itu.

AT pun buru-buru ke lokasi pertengkaran. Saat tiba di lokasi, ia memanggil nama pelaku dan korban, tetapi tak mendapatkan jawab.


AT pun melihat ke belakang rumah dan mendapati ayahnya tewas dengan tubuh penuh luka bacok.

Melihat hal itu, AT memberi tahu sang ibu. Mereka lalu melaporkan insiden itu kepada ketua adat desa setempat.

"Ketua adat desa setempat kemudian menelepon anggota Polsubsektor Nunkolo Brigpol Deki Faot untuk menginformasikan kejadian tersebut," kata Hendricka.

Polisi lalu turun ke lapangan dan menangkap pelaku yang bersembunyi di salah satu rumah warga.

"Jenazah korban telah diotopsi di dekat lokasi kejadian dan telah diserahkan ke pihak keluarga. Sedangkan pelaku saat ini telah diamankan di Mapolres TTU untuk proses hukum selanjutnya," jelas Hendricka.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/08/18301761/tak-terima-dinasihati-karena-jarang-di-rumah-pria-ini-bacok-ayahnya-sampai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke