Salin Artikel

Dalam Waktu 3 Hari, 2 Jenazah PDP di Makassar Diambil Paksa Keluarga, Ini Fakta Lengkapnya

Kasus pertama terjadi pada Rabu (3/6/2020) di Rumah Sakit Dadi Makassar. Jenazah PDP diambil paksa oleh keluarga saat masih berada di ruang ICU.

Saat itu ada seratusan orang yang datang dengan membawa senjata tajam.

Kasus kedua terjadi pada Jumat (5/6/2020) di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar. Ada sekitar 80 orang yang mengambil paksa jenazah PDP yang berusia 49 tahun.

Dua peristiwa pengambilan jenazah PDP tersebut direkam oleh warga dan videonya viral di media sosial

Berikut cerita lengkapnya

Pasien tersebut adalah rujukan dari RS Akademis Makassar. Ia datang pada Senin (1/6/2020) dengan gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.

Setelah menjalani perawatan beberapa hari, pasien tersebut meninggal dunia.

Saat itu, pihak rumah sakit langsung menghubungi tim Gugus Tugas Covid-19. Rencananya jenazah akan dikafani dan dimakamkan dengan protap Covid-19.

Pemakaman rencananya akan dilakukan di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa. Namun keluarga datang dengan seratusan orang yang sebagian membawa senjata tajam.

Lalu tujuh orang masuk ruang ICU dan membawa pergi jenazah.

Saat itu rumah sakit belum sempat mengambil sampel pasien tersebut untuk diperiksa.

"Apa mau diperbuat? Karena jumlahnya hampir seratusan orang bawa senjata tajam. Ya dibiarkan saja,” jelas Direktur RS Dadi, Arman Bausat.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).

Pengambilan paksa dilakukan karena keluarga menolak pemakaman jenazah dengan protap Covid-19.

Pasien adalah pria berusia 49 tahun dan ia mulai dirawat pada Rabu (3/6/2020). Saat datang ia menunjukkan gejala Covid-19.

Pasien kemudian diisolasi. Rabu pagi rencananya pasien tersebut akan tes swab, namun pasien meninggal dunia.

Direktur Rumah Sakit Labuang Baji Andi Mappatoba mengatakan sebuah kotak pendingin (cool box) yang berisi dua buah sampel swab nyaris dibawa kabur oleh seorang warga saat jenazah PDP diambil paksa.

Kotak tersebut berisi sampel swab almarhum dan anaknya yang hendak dikirim ke laboratorium untuk diuji setelah dinyatakan PDP.

"Ada hasil swab pasien tadi tapi masih utuh. Tidak ada yang tahu saat kejadian karena massa banyak sekali masuk, nanti di jalanan baru kelihatan ada yang bawa itu," kata Mappatoba, Jumat sore.

Ia mengatakan kotak penyimpanan tersebut terlihat petugas keamanan dibawa oleh salah satu warga di depan pintu masuk rumah sakit.

Mappatoba mengatakan, seandainya kotak tersebut terus dibawa akan menjadi bahaya bila warga yang meninggal tersebut benar-benar positif Covid-19.

"Jadi petugas kami meminta kembali. Yang jelas ketika kami melihat ada yang membawa itu, kami mengejar dan meminta itu (kotak pendingin) kembali. Sudah didapat," ujar Mappatoba.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan, Hendra Cipto | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/06/05250081/dalam-waktu-3-hari-2-jenazah-pdp-di-makassar-diambil-paksa-keluarga-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke