Salin Artikel

Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Lawu Turun Gunung, Ada Apa?

Perempuan yang memiliki nama asli Wakiyem itu telah 35 tahun membuka warung di Puncak gunung Lawu.

Warung makan yang berada di ketinggian 3.150 mdpl itu juga dijadikan sebagai tempat tinggal. Mbok Yem hanya turun gunung sekali dalam setahun.

"Setiap tahun menjelang lebaran pasti turun, ini sudah 20 hari di rumah. Kan harus tunaikan zakat sama berbagai rezeki dengan cucu kalau Lebaran," kata Mbok Yem saat ditemui di rumahnya, Jumat (5/6/2020).

Tahun ini suasana mudik Mbok Yem sedikit berbeda. Bukan karena pandemi virus corona baru atau Covid-19 yang membuat Mbok Yem tak bisa bersilaturahim dengan tetangga.

Tapi, Mbok Yem menyelenggarakan acara nikahan cucunya. 

Ijab kabul pernikahan cucunya itu digelar di rumah sederhanya pada Jumat (5/6/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Ini cucu saya namanya Umami, dari anak saya yang nomor dua, menikah. Ijab kabulnya tadi jam 09.00 WIB," kata Mbok Yem.

Acara pernikahan itu berlangsung sederhana dan dihadiri tetangga serta kerabat dekat.

Tak ada resepsi. Mbok Yem mengaku ingin mematuhi anjuran pemerintah untuk tak menyelenggarakan acara yang berpotensi mengundang keramaian untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Sederhana saja karena situasinya masih begini. Kalau ngasih tahu mau punya hajat, bakal ramai nanti,” jelasnya.

Saat ditanya kapan kembali ke Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem mengaku ingin bersantai lebih lama di rumahnya.

Ia ingin menghabiskan waktu bermain dengan cucu sembari menunggu pandemi Covid-19 mereda.

Setelah jalur pendakian Gunung Lawu dibuka, Mbok Yem akan kembali naik gunung. Ia bakal membuka warung dan menjajakan nasi pecel andalannya untuk para pendaki.

Mbok Yem mengaku akan tetap membuka warung di Puncak Gunung Lawu selagi masih mampu mendaki.

“Sekarang kalau naik, butuh waktu seminggu menghilangkan capeknya. Rencana naik kalau corona sudah reda dan jalur pendakian dibuka lagi,” jelas Mbok Yem.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/05/16403601/mbok-yem-pemilik-warung-di-puncak-lawu-turun-gunung-ada-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke