Salin Artikel

Tragis, Suami Peluk Jasad Istri Sambil Menangis Histeris Usai Memutilasinya

Usai membunuh, pelaku menangis histeris dan memeluk jasad sang istri.

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh salah satu saksi bernama Asri.

Namun, ia terkejut lantaran mendapati pelaku menggenggam parang sembari mengamuk.

Meski telah diminta, Yusuf menolak memberikan parangnya.

"Saksi melapor ke Polres ada orang mengamuk dan membawa parang di atas rumah," ungkap Kasatreskrim Polres Malang Iptu Agung.

Ada tetesan darah

Asri semakin terkejut ketika ia kembali ke rumah korban dan pelaku. Asri mendengar teriakan korban.

Kemudian, ia melihat ada darah menetes dari atas rumah.

Bersamaan dengan itu, anak korban yang bernama Abdullah (8) lari ke luar.

Saat itu, warga belum berani mendekat lantaran kondisi Yusuf belum stabil.

Anggota Polres Mateng akhirnya tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB.

Mereka mendapati jasad sang istri bersimbah darah .

Sedangkan suaminya memeluk jasad istrinya dan menangis histeris.

"Korban sudah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa. Serta pelaku dalam keadaan histeris, menangis, dan memeluk tubuh korban yang sudah tidak bernyawa," tutur dia.

Pelaku Yusuf menyerang anggota kepolisian dengan parang, bahkan sempat menyerang warga sekitar.

Polisi memberikan tembakan peringatan, tetapi tak dihiraukan.

"Anggota mengarahkan tembakan sebanyak satu kali menggunakan senjata api dan mengenai bagian paha kiri, kemudian pelaku diamankan dan dibawa ke RSUD Mateng," jelas dia.

Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

"Menurut informasi tentangga, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan setelah kembali dari Malaysia sebagai TKI," kata Iptu Agung.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Suami Mutilasi Istri di Mamuju, Warga Tak Berani Menolong, Pelaku Histeris Peluk Jasad

https://regional.kompas.com/read/2020/06/04/10300381/tragis-suami-peluk-jasad-istri-sambil-menangis-histeris-usai-memutilasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke