Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Polisi Diserang dengan Katana oleh Pemuda Belasan Tahun | Gubernur Maluku Dapat Obat Diklaim Sembuhkan Covid-19

Pelaku yang bernama Abdul Rahman itu akhirnya ditembak mati oleh petugas.

Sedangkan di Maluku, Gubernur Murad Ismail menyerahkan bantuan obat herbal yang diklaim mampu menyembuhkan pasien Covid-19.

Berita-berita itu menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com.

Berikut lima berita populer nusantara:

Pelaku datang membawa senjata tajam jenis katana kemudian membakar mobil patroli.

Suara ledakan mobil membuat salah satu polisi yang berjaga malam, Brigadir Leonardo Latupapua mengecek.

Pelaku kemudian menyerang Brigadir Leonardo hingga ia tersungkur bersimbah darah.

"Dia kan bakar mobil terus meledak, kemudian salah satu anggota di dalam keluar, pada saat keluar langsung berhadapan dengan pelaku," ungkap Kapolres Hulu Sungai Selatan AKBP Dedy Eka Jaya.

Pelaku pun kemudian ditembak dan tewas lantaran mencoba menyerang petugas lainnya dan melakukan perlawanan.

Dari hasil penyelidikan ditemukan dokumen terkait ISIS.

Aparat masih mendalami motif penyerangan tersebut.

2. Gubernur Maluku dapat obat dari China diklaim sembuhkan Covid-19

Gubernur Maluku Murad Ismail menerima obat berjenis herbal bernama Lianhua Qingwen Capsules.

Obat dari negeri tirai bambu tersebut diklaim telah mampu menyembuhkan penyakit corona.

"Kapsul ini bukan obat kimia, tapi herbal. Obat ini sudah berhasi menyembuhkan pasien di Wuhan, China," ungkap Murad.

Kapsul itu diserahkan oleh gubernur ke Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang dan akan dibagikan ke rumah sakit di Maluku.

Obat diperuntukkan bagi pasien yang terpapar virus Covid-19 ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Meski belum mengetahui apakah obat tersebut direkomendasikan oleh tim ahli, BNPB atau Satgas namun di Maluku kapsul itu telah digunakan.

"Nanti kami cek. Tapi kami sudah mulai pakai (obat tersebut)," kata Kasrul.

Kapolsek Kunto Darussalam AKP Sihol Sitinjak mengatakan, pertistiwa itu terjadi Sabtu (30/5/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.

Korban awalnya meminta uang untuk membeli kebutuhan dapur.

"Karena tak diberikan uang, istrinya bilang mau pergi kerja juga," kata dia.

Namun sang suami marah ketika istrinya menghubungi mandor dan memintanya diantar ke lokasi kerja.

Kekerasan pun terjadi.

"Kau bukan mau kerja kau, enggak-enggak aja kerja kau, kata suaminya. Lalu, menjambak rambut korban dan dibanting ke tembok baru dihempaskan kepalanya ke lantai," kata Sihol.

Kejadian itu direkam oleh anak perempuan korban.

Sang anak mengaku tidak tahan melihat bapaknya memukul ibunya dan tak pernah memberi uang belanja.

Video yang diposting di Facebook itu kemudian viral di media sosial.

Namun hingga saat ini, pihak korban belum melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian.

AM (36) seorang kepala dusun di Desa Banpres, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan dibekuk polisi.

Tak hanya AM, polisi juga menangkap E, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.

Mereka ditangkap karena dugaan memotong bantuan langsung tunai (BLT) milik warga terdampak Covid-19.
Mereka

Kapolres Musirawas AKBP Efran menyebut tiap KK mendapat pemotongan sebesar Rp 200.000 untuk imbalan AM dan E.

"Kedua tersangka berhasil mengumpulkan uang Rp 3,6 juta dari 18 kepala keluarga. Warga akhirnya merasa keberatan dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa," kata Efran saat melakukan gelar perkara, Selasa (2/6/2020).

Kedua tersangka dijerat Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 atas perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Tahun ini merupakan tahun terakhirnya memimpin Kota Pahlawan.

"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma, Minggu (31/5/2020).

Sementara DPC PDIP Surabaya masih menunggu nama pasangan calon yang direkomendasikan oleh DPP PDIP untuk mengikuti Pilkada

Hingga saat ini sudah ada 19 nama yang mendaftar ke PDIP.

1. Whisnu Sakti Buana (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim dan Wakil Wali Kota Surabaya)
2. Dyah Katarina (Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya dan anggota DPRD Kota Surabaya).
3. Armuji (anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan)
4. Anugerah Ariyadi (kader PDI Perjuangan/mantan anggota DPRD Surabaya)
5. Mega Djadja Agustjandra (pengusaha)
6. Sutjipto Joe Angga (pengusaha)
7. Chrisman Hadi (advokat/seniman)
8. Sri Setyo Pertiwi (pengusaha)
9. Laksda TNI (Purn) Untung Suropati
10. Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI)
11. Warsito (pengusaha)
12. Gunawan (pengusaha)
13. Dwi Astutik (muslimat NU)
14. Haries Purwoko (pengusaha)
15. Lia Istifhama (Fatayat NU)
16. Achmad Wahyuddin (pengusaha)
17. Ony Setiawan (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur/ aktivis)
18. Edy Tarmidy (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur/aktivis
19. Akhmad Nawardi (anggota DPD-RI).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar, Rahmat Rahman Patty, Idon Tanjung, Aji YK Putra, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrilin, Robertus Belarminus, Aprilia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/03/05150021/-populer-nusantara-polisi-diserang-dengan-katana-oleh-pemuda-belasan-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke