Salin Artikel

Banjir di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

Hujan turun sejak siang hingga malam hari.

Terkait kondisi cuaca di Surabaya, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, ditemukan Sirkulasi Eddy yang muncul sejak Rabu malam.

Sirkulasi Eddy merupakan sirkulasi di atmosfer berupa pusaran angin dengan durasi harian.

Daerah yang mengalami Sirkulasi Eddy akan cukup sering diguyur hujan.

"Sirkulasi Eddy ini tak hanya mengakibatkan hujan di Surabaya, tetapi hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa bahkan di Pulau Sumatera," kata Teguh saat dihubungi, Kamis.

Selain itu, ada faktor lain yang memicu hujan di wilayah Jawa Timur, yaitu MJO atau Madden Julian Oscillation.

MJO merupakan pergerakan massa udara dari barat ke timur di sekitar ekuator yang menyebabkan peningkatan potensi pembentukan awan hujan.

Jika MJO aktif dan melintas, potensi hujan sedang hingga ekstrem akan meningkat.

Selain MJO, ada pula pengaruh gelombang Equatorial Rossby yang terjadi di atmosfer atau lautan yang berotasi secara berpasangan,

Gelombang ini bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator sehingga menyebabkan wilayah yang dilaluinya terjadi cuaca buruk.


"Gelombang Equatorial Rossby aktif pada tanggal 25 Mei dan diprakirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan," ucap Teguh.

Ada pula pola palung tekanan rendah di selatan Jawa yang tekanan atmosfernya relatif rendah.

Sebagian palung membawa awan hujan dan pergantian angin.

"Di tambah lagi ditemukan adanya anomali positif SST atau sea surface temperature yang berkaitan dengan suhu ketinggian atau kedalaman tertentu dari permukaan laut," tutur dia. (Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/29/05000001/banjir-di-surabaya-ini-penjelasan-bmkg-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke