Salin Artikel

Belum Terapkan New Normal, Tanggap Darurat di Salatiga Diperpanjang Satu Bulan

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan penambahan masa tanggap darurat tersebut karena saat ini jumlah warga yang terpapar Covid-19 terhitung tinggi.

"Kita belum berpikir ke arah penerapan new normal. Tapi nanti di penambahan masa tanggap darurat ini ada modifikasi agar masyarakat nyaman, termasuk penyebaran Covid-19 bisa ditekan," kata Yuliyanto di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Rabu (27/5/2020).

Dikatakan, masyarakat harus turut membantu pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19 ini.

Di antaranya dengan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

"Gerakan razia masker juga akan digencarkan. Pelanggar diharuskan foto bersama Satpol PP saat membawa papan pernyataan, agar ada efek jera," kata Yuliyanto.

Selain itu, Pemkot Salatiga juga berencana membeli alat Ultrafast Covid-19 Portable PCR.

Alat ini berfungsi untuk melakukan tes swab secara cepat berguna untuk menunjang manajemen orang tanpa gejala (OTG) dalam penanganan wabah.

"Dengan alat tersebut, positif atau tidaknya seseorang bisa diketahui hanya dalam waktu 40 menit," ungkap Yuliyanto.

Dalam satu pengecekan, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap delapan sampel.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraida menambahkan hari ini ada penambahan dua pasien positif.

Sehingga total ada 42 orang, 28 orang masih dirawat dan 14 orang sudah sembuh. "Mereka berasal dari Klaster Blondo Celong. Satu wanita, 45 tahun, dan satu lagi wanita usia 70 tahun. Keduanya dari Kelurahan Kutowinangun Kidul," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/27/16085211/belum-terapkan-new-normal-tanggap-darurat-di-salatiga-diperpanjang-satu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke