Salin Artikel

"Jika Tidak Tertahan di Perbatasan Sikka dan Flores Timur, Bayi Kami Pasti Selamat"

Ayah sang bayi, Yohanes Diaz menceritakan insiden yang menimpa buah hatinya itu.

Awalnya, istri Yohanes hendak melahirkan di RSUD Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Tapi, karena perlengkapan yang kurang memadai, istrinya dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka.

Mereka pun menuju RSUD TC Hillers menggunakan ambulans.

Namun, perjalanan mereka terhambat saat tiba di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka, tepatnya di Desa Hikong. Ambulans tertahan karena penutupan akses jalan.

Ambulans yang ditumpanginya, kata Yohanes, berada di antrean paling belakang. Ia semakin panik sebab istrinya mengalami pendarahan.

Saat antrean semakin panjang, dua bidan turun dan meminta izin agar ambulans diizinkan lewat. Mereka pun diizinkan lewat setelah satu jam mengantre di perbatasan. 

Ambulans itu melaju kencang menuju RSUD TC Hillers Maumere.

Tapi, saat masuk Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD TC Hillers Maumere, bayi yang ada dalam kandungan istrinya tak bisa diselamatkan.

"Jika tidak tertahan di perbatasan Sikka dan Flores Timur, bayi kami pasti selamat. Bayi kami meninggal tepat di UGD RSUD TC Hillers Maumere," kata Yohanes di RSUD TC Hillers, Maumere, Senin (25/5/2020).

Yohanes mengaku pasrah dengan musibah tersebut. Ia mengaku ikhlas.

"Mungkin ini rencana Tuhan untuk kami," ucap Yohanes.

Ia pun berharap, insiden serupa itu tak terjadi kepada warga lain.


Bantah tertahan satu jam

Sementara itu, Kepala Desa Hikong Agustinus membantah ambulans yang mengantar keluarga Yohanes tertahan selama satu jam. 

Menurutnya, terdapat dua ambulans yang diizinkan lewat selama penutupan jalan.

Ambulans pertama lewat sekitar pukul 15.00 WITA. Kemudian, ambulans yang mengantarkan keluarga Yohanes lewat pukul 18.30 WITA.

"Mobil ambulans itu berada paling belakang, jadinya dia butuh waktu 15 menit untuk bisa lewat. Mobil ambulans itu tertahan 15 menit di Desa Hikong," ujar Agustinus. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka Ferdi Lepe mengakui penutupan jalan di perbatasan Flores Timur dan Kabupaten Sikka.

Ferdi menyebut terdapat satu ambulans yang mengantar pasien patah kaki dan diizinkan lewat saat penutupan itu.

Tak lama berselang, ambulans yang ditumpangi Yohanes dan istrinya yang akan melahirkan lewat.

Ferdi mengatakan, ada banyak kendaraan yang antre saat ambulans itu lewat. Ambulans pun terpaksa berjalan pelan dari belakang.

Ketika itu, dua petugas medis turun dan menjelaskan kondisi pasien kepada petugas. Petugas menjelaskan, penutupan jalan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Masyarakat dari Flores Timur atau Kabupaten Sikka harus memiliki surat keterangan hasil rapid test jika ingin melintas.

Tapi, petugas menjelaskan kondisi pasien yang kritis.

"Demi kemanusiaan, saya perintahkan Kepala Desa untuk bongkar pagarnya. Sekitar 5 menit proses pembongkaran pagar itu, mobil ambulans itu pun lanjut jalan ke Maumere," jelas Ferdi kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020).


Portal dibuka

Portal penutupan jalan perbatasan itu telah dibuka pada Sabtu (24/5/2020) malam. Portal dibuka setelah tokoh masyarakat dan unsur pimpinan di Kabupaten Flores Timur meminta maaf atas insiden itu.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengaku menghubungi Bupati Flores Timur Antonio Hubertus Gege Hadjon pada Sabtu malam.

"Saya sudah koordinasi dengan Bupati Flores Timur Sabtu malam. Saya sudah instruksikan agar penutupan dibuka malam itu juga," jelas Fransiskus saat dihubungi Kompas.com, Selasa pagi.

Kedua kepala daerah sepakat mobil pengangkut logistik dan BBM dari Sikka ke Flores Timur dan sebaliknya tetap diizinkan lewat. Tapi, kesehatan sopir angkutan logistik diperiksa setiap minggu.

Sedangkan penumpang, kata dia, wajib memiliki bukti rapid test virus corona saat bepergian.

"Untuk sementara waktu, masyarakat diminta untuk tidak bepergian ke luar daerah dulu. Kecuali jika ada urusan yang mendadak," tegas Fransiskus.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/26/10493101/jika-tidak-tertahan-di-perbatasan-sikka-dan-flores-timur-bayi-kami-pasti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke