Salin Artikel

Saat Pedagang Pasar Menangis Ketika Rapid Test: Kalau Positif Bagaimana?

Pedagang berinisial S itu mengaku ketakutan.

Bukan lantaran takut pada jarum suntik, pedagang tersebut mengaku lebih cemas dengan hasil tes yang keluar.

Tiba-tiba, S meneteskan air mata dan terisak saat gilirannya.

Saay ditanya, rupanya S ketakutan membayangkan hasil tesnya keluar.

"Takut, jika hasilnya positif bagaimana?" kata S sambil terisak, seperti dilansir dari Tribun Jogja.

Sebagai seorang pedagang, kekhawatirannya beralasan lantaran berinteraksi dengan banyak pembeli.

Ia pun mengaku semakin cemas ketika mengetahui bahaya virus corona jika menginfeksi seseorang.

"Virus corona itu menakutkan, jadi deg-degan," kata S terbata-bata.

Kendati demikian, ia merasa bersyukur mendapatkan kesempatan rapid test.

"Hanya menunggu hasilnya keluar sembari berdoa agar hasilnya negatif," harap dia.

Dilema

Sedangkan pedagang lainnya, ES mengaku cemas dan dilema berjualan di masa pandemi.

ES dihadapkan pada pilihan menutup toko dan melindungi diri atau membuka tokonya agar dapat bertahan hidup.

Sebab, hanya dari berdagang keluarganya memperoleh pemasukan.

"Pengen tutup tapi kalau tutup enggak punya uang, kalau buka ya berisiko juga karena berinteraksi dengan orang banyak. Dilema pokoknya," kata ES.

Sejumlah tenaga medis diterjunkan untuk pelaksanaan tes ini.

Rapid test menyasar para pedagang pasar tradisional, karyawan hingga pengunjung di lokasi pusat keramaian.

Pelaksanaan rapid test massal ini disambut antusias oleh masyarakat.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Rapid Test Massal Hari Kedua di Kulon Progo Diisi dengan Tangisan Seorang Pedagang

https://regional.kompas.com/read/2020/05/22/14202221/saat-pedagang-pasar-menangis-ketika-rapid-test-kalau-positif-bagaimana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke