Salin Artikel

Sejumlah Pemudik Tertahan di Perbatasan Gorontalo-Sulut

Mereka memaksa melintas untuk pulang kampung ke Gorontalo.

Namun keinginan mereka ditahan oleh aparat gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Pemudik tersebut beranggapan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo sudah berakhir hari ini.

Mereka tidak mengetahui Pemerintah Provinsi Gorontalo telah memperpanjang aturan tersebut hingga dua pekan ke depan.

Mereka bahkan melakukan siaran langsung melalui Facebook bagaimana mereka berusaha menembus blokiran petugas.

Sejumlah orang itu berteriak-teriak minta akses jalan dibuka, di antaranya ada yang membawa bayi.

Suara tangisan anak-anak bercampur teriakan perempuan terdengar dalam siaran langsung yang diunggah di media sosial tersebut, tapi petugas tetap bertahan.

Warga juga mempertanyakan alasan Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin sehari sebelumnya mengizinkan tujuh orang yang baru tiba dari Bangladesh masuk meskipun hasil tes rapid dinyatakan reaktif, sementara mereka tidak diperkenankan ke Gorontalo.

“Kami sudah enam hari menunggu di perbatasan untuk masuk ke Gorontalo,” kata Rustam Sengo, warga Boalemo.


Rustam bersama tiga kerabatnya membawa mobil dari Boroko, ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara.

Rustam mengaku selama menunggu PSBB makan dan minum di warung milik masyarakat di wilayah Bolmut.

“Kami tidur di jalan, kami menunggu sampai PSBB ini selesai,” ujar Rustam Sengo.

Hari ini, dia mengaku lolos masuk Provinsi Gorontalo bersama empat kendaraan lainnya.

Saat dapat melintasi penjagaan dia langsung berangkat ke Paguyaman di Kabupaten Boalemo.

“Hari ini tidak ada pemeriksaan kesehatan, kemarin kami diperiksa suhu tubuh,” ujar Rustam Sengo.

Rustam Sengo juga mendapat informasi jika perbatasan terus ditutup hingga Idul Fitri.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Gorontalo Utara AKBP Dicky Irawan Kesuma mengatakan saat ini kondisi di perbatasan sudah kondusif.

Dia dan petugas gabungan di perbatasan sudah melakukan pendekatan persuasif kepada para pemudik agar tidak melintasi perbatasan.

"Yang diperkenan melintas hanya yang diatur dalam PSBB seperti tenaga medis dan alat kesehatan, bahan pokpok, bahan bakar minyak," kata Dicky Irawan Kesuma.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/18/23312421/sejumlah-pemudik-tertahan-di-perbatasan-gorontalo-sulut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke