Salin Artikel

Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Tasikmalaya

Tersangka diduga memiliki keterkaitan jaringan teroris dengan beberapa orang yang ditangkap sebelumnya di daerah lain belum lama ini.

Pria yang berprofesi pedagang air mineral galon, kopi seduh dan guru ngaji ini diketahui merupakan almuni ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Dua hari setelah penangkapan, Densus 88 dibantu Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota menggeledah dua rumah yang salah satunya sebagai tempat tinggal tersangka bersama keluarganya.

Hasil penggeledahan dari rumah tersangka ditemukan senjata rakitan berbentuk mirip senjata angin dimodifikasi berpeluru busur panah dan senjata sumpit. 

Kemudian, petugas pun mengamankan satu buah target panah yang terlihat sudah usang dan banyak bekas busur panah untuk latihan menembak.

Ketua RT 01 RW 10 Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Cucu Hermawan mengatakan, pihaknya membenarkan salah satu warganya diamankan oleh tim Densus 88 pada Senin (11/5/2020) lalu.

"Iya, ini rumah bapak yang dibawa oleh petugas berpakaian preman yang mengaku sebagai tim Densus. Nah, sekarang banyak polisi berseragam langsung menggeledah rumah keluarganya di sini, dan satu lagi rumah di kelurahan tetangga yang dijadikan tempat istirahatnya," jelas Cucu kepada wartawan di sela-sela penggeledahan, Rabu (13/5/2020).

Dua hari berselang penggeledahan pertama, Densus dengan bantuan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya kembali menggeledah sebuah tempat penyimpanan senjata dan peralatan pelatihan militer di gedung futsal, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/5/2020) malam.

Di tempat itu telah diamankan puluhan senjata tajam berjenis parang dan pisau lempar dilengkapi alat-alat pelatihan semi militer bekas pakai.

Selain senjata tajam, dalam gudang penyimpanan terduga teroris MR (45) asal Indihiang, Kota Tasikmalaya, itu ditemukan alat survival lengkap mulai dari kompas, alat masak, coverbag dan beberapa peta lengkap dengan tanda baca strategi.

"Puluhan senjata tajam dan peralatan survival milik terduga teroris MR (45) asal Tasikmalaya yang sudah diamankan Tim Densus 88 ini peralatan untuk pelatihan semi militer," jelas Anom kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (15/5/2020) tengah malam.

Selama ini, terduga teroris MR dikenal warga sekitar sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya serta guru ngaji di masjid kampungnya.

"Sepengetahuan kita udah lama beliau tinggal di kampung kami sekitar ada 10 tahun, asalnya Cigalontang, Kabupaten (Tasikmalaya). Kesehariannya sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya," jelas Cucu kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

Cucu pun mengetahui bahwa selama ini sosok MR dikenal sebagai guru pendidikan keagamaan dan salah satu alumni Pondok Pesantren Ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Sosoknya pun selama ini dikenal santun dan selalu aktif di bidang keagamaan, terutama pada kegaiatan masyarakat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) kampung setempat.

"Selama ini dikenal baik dan dikagumi oleh masyarakat. Dia juga salah seorang pengajar di salah satu SMK swasta di Kota Tasikmalaya," tambah Cucu.

Sebelum ditangkap Densus 88, lanjut Cucu, MR sempat berdiam diri dan bertemu dengan beberapa orang temannya di salah satu rumah kosong di tetangga kelurahannya.

Di lokasi tersebut, terlihat petugas kepolisian hanya mengambil barang bukti berupa senjata mainan tradisional dari bambu yang memakai busur panah, dan memintai keterangan pemilik rumah.

"Selama ini, kami nggak pernah melihat orang-orang yang mencurigakan ke rumah dia. Pergaulan dengan saya juga biasa-biasa dan saya sering membeli air mineral galon ke rumahnya," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/16/10025281/kronologi-penangkapan-terduga-teroris-di-tasikmalaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke