Salin Artikel

Relaksasi PSBB Jabar Dimungkinkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Menurut dia, kajian para ahli diharapkan bisa mengukur aktivitas sosial masyarakat hingga roda ekonomi.

Pria yang akrab disapa Emil itu menyatakan, usai PSBB tingkat provinsi berakhir, pihaknya akan memetakan daerah di Jabar berdasarkan tren kasus Covid-19.

Hasil kajian sementara, ada 63 persen wilayah Jabar yang memungkinkan untuk relaksasi atau pelonggaran PSBB.

Sedangkan, 37 persen wilayah lainnya masih perlu diwaspadai, karena pergerakan data Covid-19 di daerah tersebut dinilai belum aman.

"Hasil PSBB Jabar, ternyata yang harus diwaspadai 37 persen, sehingga 63 persennya bisa kita relaksasi. Sehingga ekonomi kami bisa normal di 63 persen," kata Emil dalam siaran pers yang diterima media, Rabu (13/5/2020).

Angka menurun sejak PSBB

Selama sepekan, menurut Emil, evaluasi PSBB Jabar menunjukkan hasil yang positif.

Hal itu merujuk data jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit yang mengalami penurunan.

Dari rata-rata 430 pasien pada April 2020 menjadi 350 pasien pada saat ini.

Tingkat kematian juga dilaporkan turun. Dari rata-rata 7 pasien meninggal dunia per hari, jumlahnya menjadi rata-rata 4 pasien.

Sementara tingkat kesembuhan naik hampir 2 kali lipat.

Ia menambahkan, rata-rata penambahan kasus Covid-19 di Jabar memperlihatkan grafik menurun.


Jika grafik tersebut konsisten melandai, maka Pemprov Jabar sudah dapat mengendalikan Covid-19.

Dengan begitu, relaksasi dapat dilakukan dan kegiatan ekonomi sudah mulai bisa digerakkan.

"Bulan lalu kasus per hari 40-an. Minggu lalu menjadi 28, sekarang 21. Kalau minggu depan konsisten berada di bawah 20, kami akan mendefinisikan terkendali, sehingga tinggal ditesting dan dilacak. Ekonomi pun berjalan dengan jaga jarak dan protokol kesehatan," tutur Emil.

Masih perlu lebih ketat

Sementara itu, ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran Pandji Fortuna Hadisoemarto menilai, pergerakan masyarakat amat krusial dalam menekan kasus Covid-19 di Jabar.

Semakin kecil persentase pergerakan masyarakat, semakin cepat pandemi Covid-19 dapat ditanggulangi.

Hal tersebut didapat berdasarkan permodelan yang ia buat.

"Nampaknya, walau PSBB sudah berhasil menurunkan transmisi, tetapi masih ada sisa transmisi yang mana menyebabkan kita masih melihat ada kasus-kasus baru setiap hari," kata Pandji.

Menurut dia, jika pergerakan masyarakat tidak dapat ditekan lebih kecil, maka pandemi Covid-19 baru bisa teratasi sampai tiga tahun ke depan.

Untuk itu, Pandji mengimbau agar pergerakan masyarakat terus ditekan.

"Intinya PSBB ini saya simulasikan dengan pengetatan sedikit lagi saja, itu kita bisa mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jabar dalam waktu kurang dari satu bulan. Permodelan yang saya buat, bahwa kita tinggal mengetatkan sedikit lagi, agar terjadi penurunan dengan cepat, itu bisa terjadi," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/22165531/relaksasi-psbb-jabar-dimungkinkan-ini-penjelasan-ridwan-kamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke