Salin Artikel

Kisah Tragis Bukhari, Tewas Terbakar pada Hari Pertama Bekerja di Kapal Tangker Jag Leela

Itu adalah hari pertamanya bekerja. Setelah kebakaran hebat di kapal itu berhasil dikendalikan, Bukhari ditemukan meninggal dunia dengan tubuh terluka.

Kakak kandung Bukhari, Dedek (35) menceritakannya kepada wartawan saat menunggu proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Selasa (12/5/2020) sore.

Matanya masih sembab dan bicaranya satu-satu serta pelan. Dikatakannya, Senin (11/5/2020) adalah hari pertama Bukhari bekerja di kapal tersebut.

Baru setengah jam bekerja di hari pertama

Karena baru hari pertama bekerja, kemungkinan besar tugasnya adalah bersih-bersih. Sebelumnya, adiknya itu bekerja sebagai pengemudi ojek online Grab selama sekitar 1 tahun.

"Sebelum bekerja di situ, dia narik Grab. Sudah sekitar setahun lah. Tapi karena corona ini lah dia kerja di situ. Dan kalau dihitung, kerja mulai pukul 08.00 WIB, kapal itu terbakar jam 08.30 WIB. Baru setengah jam kerja. Dan itu hari pertama dia kerja," katanya.

Dedek mengetahui adiknya menjadi korban pada siang hari.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Dedek yang tinggal di Kelurahan Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan itu langsung datang ke lokasi dan melihat api, asap mengepul di kapal tempat adiknya bekerja.

Tidak keruan pikirannya saat itu. Dia pun mencari tahu dan berhadap adiknya termasuk dalam 22 korban luka yang dirawat di rumah sakit milik Pelindo dan TNI AL.

Namun hasilnya nihil. Dia tidak menemukan nama adiknya.

Dia pun menunggu kabar keberadaan adiknya hingga semalaman. Hingga situasi memaksanya untuk pasrah jika adiknya adalah korban yang meninggal dunia.

Sejak pagi tadi, dia bersama dengan keluarga lainnya bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.


Tinggalkan dua anak yang masih kecil

Diketahui, di rumah sakit ini terdapat tujuh korban meninggal dunia. Dedek mengaku sudah melihat kondisi jenazah adiknya yang memiliki dua orang anak yang masih kecil itu.

Anak pertamanya baru berusia 6 tahun dan anak kedua berusia 7 bulan.

"Kondisinya tidak gosong. Masih bisa dikenali. Saya kakak kandungnya ya hapal dan tanda lah sama adik saya," katanya.

Dia tidak merinci bagaimana kondisi jenazah adiknya. Saat itu, dia terdiam beberapa saat. Dia juga tak tahu mau berharap apa dari kejadian yang menimpa adiknya.

"Saya tak tahu. Saya yakin lah sudah diuruskan sama mereka itu. Sudah paham mereka itu," katanya.

Kondisi jenazah masih bisa dikenali

Seorang kerabat Bukhari yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, kondisi jenazah Bukhari di bagian wajahnya masih bisa dikenali. Bukhari mengalami luka bakar di tangan, kaki, dan kepala.

Dijelaskannya, saat ini pihak keluarga di rumahnya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pemakaman.

Pantauan di lapangan, tujuh jenazah sudah dimasukkan ke dalam peti dan akan dipindahkan ke dalam mobil ambulans untuk selanjutnya diantar ke rumah masing-masing. 

https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/12123951/kisah-tragis-bukhari-tewas-terbakar-pada-hari-pertama-bekerja-di-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke