Salin Artikel

Ini Penyebab Tewasnya Jasad Perempuan Terlilit Sarung di Kontrakan Suami Penyekap Istri

Jasad perempuan berusia sekitar 20 tahun itu diotopsi hingga penyebab kematiannya terkuak.

DN diduga mengalami kekerasan hingga meninggal dan dikuburkan di belakang rumah kontrakan pelaku.

Hasil otopsi menunjukkan, ada resapan darah pada tulang pelipis kiri dan pendarahan otak sebelah kiri akibat kekerasan benda tumpul.

"Hasil sementara forensik ditemukan pendarahan di bagian otak sebelah kiri akibat benda tumpul," kata Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiama.

Oleh pelaku AA, DN dibawa ke rumahnya untuk menemani istrinya, SM yang selama ini ia sekap.

Meninggalnya DN diduga berawal dari kopi dingin yang dibuat SM untuk pelaku.

"Pelaku ini memerintahkan korban untuk membuat satu gelas kopi setelah dibuatkan pada saat mau diminum airnya dingin dia marah-marah. Gelasnya itu ditumpahkan dan dilemparkan ke muka korban," kata dia.

Karena ketakutan, SM pun lari ke luar.

Melihat istrinya lari, AA meminta DN membujuk istrinya agar kembali.

Namun DN terjatuh karena sedang sakit saat itu.

Dalam keadaan tak berdaya, AA malah menginjak kepala DN hingga menyebabkan luka pendarahan.

"Pada saat dia (DN) jatuh, kaki pelaku ini menginjak kepala sehingga terbentur dan ada luka pendarahan," ujar Nundun.

Tak diantar ke dokter dan dikubur di belakang rumah

Meski tak sadarkan diri, AA tak kunjung membawa DN ke dokter.

DN kemudian meninggal dunia.

AA lalu mengubur jasad DN dan terlebih dulu melilit mayatnya dengan sarung.

Polisi kemudian membongkar makam tersebut dan menguak kasus penganiayaan itu.

Dibongkarnya makam bermula usai SM melarikan diri karena tak tahan disekap oleh suaminya dan melapor ke polisi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/10582231/ini-penyebab-tewasnya-jasad-perempuan-terlilit-sarung-di-kontrakan-suami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke