Salin Artikel

Berawal dari Kopi yang Dingin, Perempuan di Bogor Tewas Dianiaya Penjual Roti

Keberadaan mayat tersebut diketahui setelah istri AA, SM (17) melarikan diri karena dianiaya suaminya dan melapor polisi.

Jenazah terlilit sarung adalah DN perempuan berusia 20 tahun.

Ia dibawa AA ke rumah kontrakannya setelah sang istri mengeluh sendirian dan meminta agar suaminya mencarikan teman untuk bercerita.

Selama menikah, SM disekap di dalam kamar sehingga ia merasa kesepian.

AA pun membawa DM yang berperilaku kurang normal untuk menemani istrinya di rumah kontrakan.

"Jadi karena terlalu lama disekap mungkin mereka jenuh dan meminta kepada pelaku untuk dicarikan teman berbagi rasa (ngobrol)," kata Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiama, Senin (11/5/2020).

"Akhirnya menyanggupi untuk mencari teman dan ditemukan DN yang mempunyai perilaku kurang normal sehingga dibawalah ke rumah untuk menemani."

"Pada saat dipertemukan antara keduanya SM dan DN ini punya kecocokan dan bisa berdialog," imbuhnya.

Nundun mengatakan selain nama, tidak ada identitas lain yang melekat pada DN.

Penganiayaan itu berawal saat AA meminta istrinya membuat kopi. Namun saat akan diminum ternyata kopi dalam gelas sudah dingin.

AA pun marah. Ia kemudian melempar gelas kopi itu ke arah SM.

Karena ketakutan, SM nekat meloncat lewat plafon kamar mandi. Ia berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. SM sempat menduga AA mengejarnya sambil membawa samurai.

Ternyata dugaan SM tidak terbukti. Sang suami malah meminta DN untuk membujuk SM agar mau masuk ke rumah.

DN yang saat itu kondisinya sakit tiba-tiba terjatuh.

Melihat hal itu AA yang kehilangan kesabaran langsung menginjak kepala DN hingga terbentur dan menyebabkan luka pendarahan.

Berdasarkan pengakuan SM, setelah kejadian itu DM tidak sadarkan diri.

DN yang luka di bagian kepala tidak dibawa ke rumaah sakit dan hanya dirawat seadanya di rumah kontrakan.

DN pun meninggal dunia.

"Menurut keterangan daripada korban SM ini bahwa DN dalam keadaan sakit dan dibiarkan akhirnya meninggal dunia karena pendarahan di otaknya," terang Nundun.

Oleh pria yang berprofesi sebagai penjual roti keliling itu, jenazah DN dililit sarung dan dikuburkan di pekarangan belakang rumah.

Dari hasil sementara Visum Et Repertum, jenazah DN telah membusuk dan tersisa tulang belulang serta jaringan lunak yang sudah mencair.

Sedangkan dari hasil otopsi ditemukan ada resapan darah pada tulang pelipis kiri dan pendarahan pada otak sebelah kiri akibat kekerasan benda tumpul.

"Hasil sementara forensik bahwa ditemukan pendarahan di bagian otak sebelah kiri akibat kekerasan benda tumpul," jelas Nundun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/04050001/berawal-dari-kopi-yang-dingin-perempuan-di-bogor-tewas-dianiaya-penjual-roti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke